Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) optimistis memandang bisnis alat berat di 2018 mendatang. Pasalnya di semua sektor industri, permintaan alat berat masih tetap tumbuh.
Djonggi Gultom Direktur PT Hexindo Adiperkasa Tbk mengatakan, baik dari sektor infrastruktur, pertambangan, komoditas dan lainnya mengalami peningkatan kebutuhan alat berat. "Batubara misalnya, harga sampai sekarang masih bagus, dan tampaknya kondisi ini masih berlanjut hingga tahun depan," sebut Djonggi kepada Kontan.co.id, Rabu (20/12).
Secara global, permintaan alat berat di seluruh dunia saat ini diakui Djonggi tumbuh pesat. Perseroan ini sampai akhir tahun fiskal yang jatuh pada Maret 2018 menargetkan penjualan alat berat sebanyak 1.300 unit.
"Mungkin tahun depan kami penjualan kami bisa tumbuh 15%," sebut Djonggi. Itu artinya perusahaan ini mematok penjualan hingga akhir tahun fiskal di Maret 2019 sebesar 1.495 unit.
Selain menjual unit alat berat baru, perseroan ini juga mengembangkan layanan servis dan penjualan komponen (sparepart). "Bisnis komponen secara margin memang lebih tinggi," terang Djonggi.
Mengulik laporan keuangan semester I-2017 yang jatuh pada 30 September 2017, penjualan komponen atau suku cadang Hexindo tumbuh 14,52% year on year (yoy) menjadi US$ 37,64 juta. Sementara, penjualan dan penyewaan alat berat kepada pihak ketiga tumbuh 51,50% yoy menjadi US$ 87,93 juta. Sedangkan penjualan kepada pihak berelasi juga naik 466,67% yoy menjadi US$1,36 juta.
Sedangkan pendapatan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan pihak ketiga naik mini 1,70% yoy menjadi US$ 30,44 juta, dan sedangkan kepada pihak berelasi naik 1651,68% yoy menjadi US$ 71,311.
Ketiga komponen bisnisnya tersebut rata-rata semuanya mengalami kenaikan dobel digit. Tak heran jumlah pendapatan HEXA pada paruh pertama tahun fiskal 2017 naik 30,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi US$ 157,45 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News