Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Hengtong Optic-Electric International akan menggelar penawaran tender wajib (tender offer) terhadap saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS). Tender offer ini sejalan dengan status Hengtong Optic-Electric International sebagai pengendali baru VOKS.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (5/2), Hengtong Optic-Electric International akan melakukan tender offer terhadap sebanyak-banyaknya 1,12 miliar saham VOKS atau mewakili sekitar 26,95% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor VOKS.
Harga Penawaran Tender Wajib yang ditawarkan sebesar Rp 226 per saham. Harga ini merupakan harga per saham tertinggi di antara rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di BEI dalam waktu 90 hari terakhir yang dihitung mundur dari tanggal 6 Agustus 2023, yaitu pada tanggal 8 Mei 2023 hingga 5 Agustus 2023.
Sehingga, nilai dari tender offer ini mencapai Rp 253,10 miliar. Dana ini berasal dari kas internal Hengtong Optic-Electric sebagai pengendali baru.
Baca Juga: Indointernet (EDGE) Optimistis Kebutuhan Data Center Tumbuh di 2024
Sebelumnya, pada 22 Desember 2023, Hengtong Optic-Electric International Co., Ltd telah melakukan transaksi akuisisi atas saham-saham milik pemegang saham yang menjual sejumlah 1,78 miliar saham VOKS yang mewakili sekitar 42,97% dari seluruh jumlah modal yang ditempatkan dan disetor.
Dengan demikian setelah transaksi tersebut, kepemilikan Hengtong Optic-Electric International pada VOKS, baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi sebesar 3,03 miliar saham atau sebesar 73.05%.
Alhasil, Hengtong Optic-Electric International menjadi pemegang saham pengendali VOKS, dengan penerima manfaat dari Hengtong Optic-Electric International adalah Cui Wei and Cui Genliang
Sebelumnya, saham VOKS dikendalikan oleh David Lius sebanyak 200,23 juta saham atau setara dengan 4,57%. Sementara untuk pemegang saham lainnya yaitu, DBS Vickers (Hong Kong) Limited A/C Client sebanyak 1,25 miliar saham atau 30,08%.
Lalu SWCC Corporation 416,5 juta saham atau setara 10,02%, dan UOB Kay Hian Pte. Ltd 393,15 juta saham atau 9,46%.
Kemudian, Low Tuck Kwong sebanyak 329,3 juta saham atau 7,93%, Hardi Sasmita sebanyak 203,62 juta saham atau 4,9% saham, dan Linda Lius sebanyak 190 juta saham atau 4,57% kepemilikan.
Sedangkan untuk masyarakat non warkat adalah sebanyak 1,13 miliar atau 27,4% saham, dan masyarakat dengan warkat adalah 33,9 juta saham atau 0,82% saham.