kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hemat ongkos, ISAT berniat hengkang dari bursa AS


Rabu, 24 April 2013 / 07:43 WIB
Hemat ongkos, ISAT berniat hengkang dari bursa AS
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muatan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono |

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) akan menghapuskan pencatatan (delisting) American Depository Receipts (ADR) miliknya dari New York Stock Exchange (NYSE). ISAT akan mengajukan permintaan ini kepada U.S Securities and Exchange Commission (SEC) dan ditargetkan efektif 16 Mei mendatang.

ADR adalah efek yang dapat diperdagangkan dan diterbitkan oleh bank kustodian di Amerika Serikat (AS). ADR ini sebagai pengganti atas kepemilikan langsung perusahaan asing yang diperdagangkan secara publik. Setiap ADR mewakili saham di perusahaan asing.

Sebelum penghapusan itu, ADR akan tetap berkedudukan sama dengan saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Latar belakang delisting dari NYSE adalah penghematan biaya dan peningkatan efisiensi administrasi bisnis perusahaan," ujar Bayu Hanantasena, Group Head Investor Relations ISAT, Selasa (23/4).

Selain itu, lanjut Bayu, delisting ini merupakan tindak lanjut permintaan Pemerintah Indonesia untuk meninjau kembali pencatatan saham di NYSE karena tren penurunan perdagangan saham di sana.

Menurut Alexander Rusli, Direktur Utama dan CEO ISAT, saat ini pasar modal Indonesia sedang banyak diuntungkan arus dana asing. "Sebagian besar pemegang ADR kami juga memiliki saham-saham yang tercatat di BEI.

Penghapusan pencatatan ADR kami merupakan salah satu contoh dari rencana penghematan biaya tersebut," tulis Alexander dalam keterbukaan informasi, kemarin.

Alexander menambahkan, manajemen ISAT akan tetap menerapkan standar internasional dalam laporan keuangan dan tata kelola perusahaan meskipun sudah tidak terdaftar di bursa NYSE.

Menanggapi hal tersebut, Fadli, analis Net Sekuritas, berpendapat aksi korporasi ini kecil pengaruhnya terhadap kinerja keuangan ISAT karena hanya menghemat biaya pencatatan saham. "Diperkirakan kecil pengaruhnya, karena hanya menghemat biaya listing saja," ujarnya.

Namun, menurut Fadli, Bursa Efek Indonesia akan menerima pengaruh positif rencana ini. Investor asing yang membidik ISAT akan masuk langsung ke Indonesia.

Pada penutupan perdagangan, Selasa (23/4), harga saham ISAT tidak berubah dari posisi hari sebelumnya di level Rp 6.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×