kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

HDTX terbitkan saham baru Rp 1,14 T di kuartal III


Selasa, 26 Mei 2015 / 16:51 WIB
HDTX terbitkan saham baru Rp 1,14 T di kuartal III
ILUSTRASI. Ada BRPT dan CUAN, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Kemarin


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX) berencana menerbitkan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD) senilai Rp 1,14 triliun. Ini merupakan langkah perseroan untuk mengonversi utang kepada sejumlah kreditur.

"Perkiraan periode pelaksanaan penerbitan saham baru tanpa HMETD pada kuartal III 2015," ujar Astiya, Sekretaris Perusahaan HDTX dalam keterangan resmi, Selasa (26/5).

Perusahaan yang bergerak di bidang tekstil dan pertambangan umum ini berniat menerbitkan 2,06 miliar saham baru. Harga pelaksanaan di banderol sebesar Rp 554,6 per saham. Saham-saham baru ini akan diberikan kepada tiga kreditur.

Mereka adalah Gold Gazelle Profits, Lucky Heights Resources Limited, dan Ortega Management Limited. Ketiganya berbasis di British Virgin Island. Perseroan akan menerbitkan 707,07 juta bagi Gazelle, sebanyak 1 miliar saham untuk Lucky, dan 361,78 juta saham untuk Ortega.

Private placement ini memiliki efek dilusi mencapai 57,45%. Setelah aksi korporasi tersebut, Gazelle akan mengempit 19,63% saham Panasia Indo Resources. Lucky akan memiliki 27,77% dan Ortega sebesar 10,05%.

Di saat yang sama, jumlah saham pemilik lama HDTX akan berkurang. PT Panasia Synthetic Abadi yang awalnya menguasai 44,76% menjadi hanya 19,05%. Kemudian, Mercury Capital International Inc dari 22,85% menjadi 9,72% dan Prime Invesco Limited dari 22,3% menjadi hanya 9,49%.

Kepemilikan publik pun akan menyusut dari 10,09% menjadi tinggal 4,29%. Dengan demikian, setelah aksi ini, Lucky akan menjadi pemilik saham terbesar HDTX. Namun, Astiya bilang, tidak ada perubahan pengendali atas saham perseroan.

Sebagai tambahan informasi, Panasia memiliki perjanjian utang dengan Gazelle senilai US$ 30 juta pada 20 Februari 2013. Pinjaman ini jatuh tempo pada 20 Februari 2014 dan dikenakan bunga SIBOR+0,25%. Kemudian, dari Lucky, perseroan mengantongi pinjaman sebesar US$ 43,5 juta untuk modal kerja.

Masa jatuh tempo pinjaman yang ditarik pada 7 November 2013 dan diamandemen pada 10 Juli 2014 ini adalah 7 Desember 2016. Adapun, saldo utang perseroan per 31 Desember 2014 sebesar US$ 42,43 juta. Kepada Ortega, HDTX memiliki sangkutan utang senilai US$ 87,78 juta.

Ketiga kreditur ini sepakat untuk menukarkan utangnya dengan saham HDTX. Demi melancarkan rencana ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham pada 26 Juni 2015 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×