kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Hati-hati, rekening efek Anda bisa dibobol


Minggu, 09 Agustus 2015 / 18:38 WIB
Hati-hati, rekening efek Anda bisa dibobol


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Hati-hati bagi para investor pasar modal. Belum lama ini, ada oknum yang mencoba mengubah data diri nasabah untuk mengambil alih kendali investasi pemodal di beberapa perusahaan efek.

Susi Meilina, Ketua Asosasiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) mengatakan, sekitar tiga perusahaan efek yang mengadukan percobaan penipuan.

Sang oknum tak bertanggungjawab tersebut mencoba mengubah alamat email, nomor ponsel, dan mengubah rekening bank. Tujuannya, agar segala kegiatan dan laporan jual beli pemodal yang menjadi target masuk ke email dan ponsel milik oknum.

Setelah itu, oknum ini bisa dengan bebas menjual seluruh portofolio korban. Ditengarai, pencuri ini memiliki identitas palsu yang digunakan untuk melancarkan rencananya tersebut.

"Ada yang mencoba mengganti akun beberapa nasabah di satu perusahaan efek," ujar Susi kepada KONTAN, Sabtu (8/8).

Ia belum tahu bagaimana sang oknum bisa mengetahui data para nasabah perusahaan efek tersebut. Tidak menutup kemungkinan, ada pihak dalam perusahaan efek yang terlibat.

Baik APEI maupun perusahaan efek bersangkutan belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Susi bilang, belum ada oknum yang berhasil membobol rekening nasabah. Pasalnya, para perusahaan efek yang hampir kecolongan itu sudah menerapkan prosedur standar operasional (SOP) dengan baik.

Mereka melakukan konfirmasi ulang ketika ada perintah pengubahan. Para nasabah tersebut pun mengaku tidak berencana mengubah pengkinian data. Sayang, Susi enggan menyebut perusahaan efek yang hampir kecolongan tersebut.

Ia hanya bilang, saat ini, pihaknya berkoordinasi dengan para anggota untuk mencegah agar hal ini tidak lagi terjadi. Para perusahaan efek harus melakukan konfirmasi ulang setiap ada perintah terkait nasabah.

Ia juga menghimbau kepada para investor. Jika ada pihak perusahaan efek ingin melakukan konfirmasi, maka diresponlah dengan baik.

"Nasabah suka marah-marah kalau diminta konfirmasi, dijawab saja, ini demi kepentingan semua ," tutur wanita yang juga Direktur MNC Securities ini.

Berikut tahapan modus yang coba dilakukan:

1. Penipu membuat KTP palsu atas nama Nasabah;

2. Penipu membuat Nomor Rekening Bank atas nama Nasabah dengan memakai KTP palsu;

3. Penipu membawa KTP palsu ke operator selular, mengaku HP hilang, dan meminta dibuatkan SIMCard baru;

4. Penipu menghubungi Broker untuk mengganti alamat e-mail;

5. Authentikasi melalui HP berhasil dilalui Penipu karena Penipu menguasai nomor HP Nasabah;

6. Sesudah mengganti alamat e-mail, Penipu meminta reset password yang biasanya
dikirim ke alamat e-mail Nasabah;

7. Penipu menjual semua saham Nasabah;

8. Penipu meminta dana dikirim ke nomor rekening Bank yg di buat di point 2 di atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×