kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Hati-hati menggunakan fasilitas margin


Selasa, 02 Februari 2021 / 06:42 WIB
Hati-hati menggunakan fasilitas margin
ILUSTRASI. Fasilitas margin memang dapat mendatangkan keuntungan yang besar dengan modal kecil.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan 3,50% ke level 6.067,54 pada Senin (1/2). Penguatan ini terjadi setelah sebelumnya IHSG tertekan selama tujuh hari berturut-turut. 

Asal tahu saja, IHSG telah terkikis hingga 8,82% selama tujuh hari berturut-turut. IHSG berada di level 5.862,35 pada penutupan perdagangan Jumat (29/1). 

Banyaknya investor yang terkena margin call menjadi salah satu sentimen yang menyeret pergerakan IHSG beberapa waktu terakhir. Pengamat pasar modal sekaligus Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengungkapkan, ada kemungkinan saham-saham yang meningkat drastis ketika IHSG menyentuh level 6.400 di bulan Januari 2021 itu dipicu oleh saham-saham yang dibeli dengan fasilitas margin. Hal itu memungkinkan, sebab beberapa saham yang naik signifikan tercatat di dalam daftar saham yang dapat dibeli dengan margin. 

Saham margin adalah saham yang ditransaksikan menggunakan pinjaman broker. Hanya saham yang tercatat dalam daftar saham margin Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat ditransaksikan menggunakan fasilitas margin. Artinya, investor membeli suatu saham tidak hanya menggunakan  dana yang dimilikinya, tetapi juga menggunakan dana pinjaman. 

Baca Juga: Simak saham-saham yang masuk daftar efek transaksi margin Februari 2021

Lebih lanjut Teguh mengungkapkan, saham margin dapat menyeret laju IHSG karena saham yang dibeli dengan dana pinjaman itu dapat dijual secara sepihak atau forced sell oleh sekuritas, ini memungkinkan terjadi jika harga saham terus tertekan.

Asal tahu saja, harga saham yang terus tertekan akan diikuti oleh margin call, yaitu peringatan dari sekuritas kepada investor untuk menambahkan sejumlah dana ke rekening hingga batas jaminannya tercukupi. Jika investor tidak mampu memenuhinya, sekuritas akan melakukan forced sell atau jual paksa.

"Ketika itu terjadi, sahamnya akan auto rejection bawah (ARB) terus, auto reject berhari-hari. Itulah yang menyebabkan beberapa saham mengalami ARB selama beberapa waktu berturut-turut," kata Teguh kepada Kontan.co.id, Senin (1/2).

Forced sell dapat menimbulkan auto rejection bawah karena saham dijual dengan harga berapa pun asalkan bisa terserap pasar dan kembali menjadi cash.

Baca Juga: Margin Call Januari Ikut Menekan IHSG



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×