Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan (startup) teknologi emiten.com semakin fokus membantu meningkatkan pemikiran strategis dalam setiap pengambilan keputusan masyarakat di pasar modal Indonesia khususnya trader atau investor pemula hingga yang berpengalaman.
Belakangan ini sedang tren trader pemula membeli saham dengan hanya mengikuti influencer atau feeling, bahkan membeli saham menggunakan dana pinjaman.
“Membeli saham dengan valuasi tinggi dan berharap ada orang diler sana berminat dengan harga lebih mahal lagi sesuai timing merupakan awal kesalahan di bursa saham,” kata Denny Huang, Founder emiten.com dalam press rilis yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (30/1).
Banyak sekali faktor yang perlu diperhatikan dalam beli jual saham baik trading harian maupun untuk investasi. Misalnya faktor seperti valuasi mulai dari PBV, PER, PCFR, PSR, DER, EPS, NPM, perpajakan, sentimen induk atau afiliasi perusahaan, aksi korporasi rights issue, tren bisnis satu dua tahun ke depan dan good corporate governance perusahaan.
Baca Juga: Menguat 0,04% dalam sepekan, ini proyeksi rupiah di pekan depan
Sayangnya, edukasi mendalam tidak banyak diberikan melalui studi kasus oleh influencer saham tersebut. Rekomendasi Saham terus menerus hanya menyebabkan persepsi kaya instan di pasar modal akan terbentuk.
Oleh karena itu, kata Denny, Emiten.com sebagai startup research & insight akan tetap independen dan fokus berikan value secara analisa maupun fitur yang terus diperbaharui.
Vania, Managing Director emiten.com mengatakan, pengguna platform ini terus mengalami peningkatan terutama pada masa promo langganan yang ditawarkan perusahaan yakni Rp 23.000 per bulan. Ia bilang, kebanyakan user hingga menggunakan analisis yang diberikan sebagai second opinion saja
Vania menambahkan, banyak analisis mendalam diberikan emiten.com membantu para trader/investor. Contohnya, bagaimana memahami dampak Kebijakan green energy Biden.
Menurutnya, kebijakan itu tidak hanya akan menguntungkan emiten yang berkaitan dengan mobil listrik seperti PT Aneka Tambang tbk (ANTM), melainkan kebijakan clean energy Biden lainnya seperti peningkatan penggunaan biofuel ethanol dengan berbahan dasar jagung, hal ini dapat dilihat dari kenaikan harga jagung futures terus menerus, diikuti dengan biji bijian lainnya seperti gandum, kacang kedelai dan minyak kedelai.
Alhasil sektor perkebunan seperti CPO pun sudah pasti akan terkerek.
Selanjutnya: Pertamina kembangkan pembangkit listrik Hybrid di Dusun Bondan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News