kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum Energy (HRUM) Bakal Gelar Stock Split, Begini Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 12 Mei 2022 / 06:05 WIB
Harum Energy (HRUM) Bakal Gelar Stock Split, Begini Rekomendasi Sahamnya


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Persetujuan tersebut didapat dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu (11/5).

Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), HRUM berencana untuk melakukan stock split dengan rasio 1:5, sehingga nilai nominal saham yang semula adalah Rp 100,- per saham akan menjadi Rp 20,- per saham.

HRUM menggelar stock split dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham dan untuk menjadikan harga saham menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel. "Agenda RUPSLB sudah disetujui oleh pemegang saham yang hadir," ujar Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Rabu (11/5).

Dihubungi terpisah, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan bahwa tujuan stock split memang untuk membuat harga saham menjadi lebih rendah. Dengan begitu, investor dapat membeli saham dengan harga yang lebih terjangkau dan mendorong semakin banyak transaksi di pasar.

Baca Juga: Prospek Kinerja Diprediksi Lebih Baik, Begini Rekomendasi Saham BUMN Karya

Dengan kata lain, saham tersebut bisa menjadi lebih likuid. "Aksi korporasi stock split menjadi sentimen positif untuk jangka pendek, yang bisa dimanfaatkan untuk trading jangka pendek," kata Andhika.

Lebih lanjut, Andhika melihat aksi korporasi yang dilakukan HRUM akan menarik minat pasar. Terlebih, HRUM memiliki dua katalis positif utama yang mendorong kinerjanya.

Pertama, efek dari masih tingginya harga batubara yang dapat mendongkrak kinerja HRUM. Kedua, ekspansi HRUM ke segmen nikel yang bisa mendiversifikasi sumber pendapatan. "Ekspansi bisnis di segmen nikel berpotensi membuka ladang pendapatan baru bagi HRUM selain dari segmen batubara," imbuh Andhika.

Kedua katalis positif tersebut juga telah mendorong kinerja HRUM pada kuartal pertama 2022. HRUM membukukan pendapatan sebesar US$ 152,2 juta pada Q1-2022.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan HRUM melesat sebesar 166,6%, sebagai hasil dari average selling price (ASP) dan volume penjualan yang lebih tinggi.

Baca Juga: Dinilai Berfundamental Bagus, Begini Rekomendasi Saham Sederet Bank Besar Berikut

HRUM mencatatkan ASP atau harga jual rata-rata sebesar US$ 168,4 per ton. ASP HRUM melonjak hingga 158,8%, dimana ASP yang dicapai pada kuartal pertama 2021 hanya sebesar US$ 65,1 per ton.

Sementara itu, smelter rotary klin electric furnace (RKEF) milik PT Infei Metal Industry (IMI), memulai produksi uji coba lebih cepat dari jadwalnya, yakni pada Desember 2021.

Selama tiga bulan pertama 2022, IMI memproduksi dan menjual 4.065 ton dan 5.046 ton setara logam nikel. Penjualan perdana menghasilkan pendapatan sebesar US$ 88,3 juta dan laba bersih sebesar US$ 16,2 juta untuk kuartal tersebut.

Dengan sejumlah faktor pendorong tersebut, HRUM mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 62,8 juta pada kuartal pertama 2022.

 

Jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, angka tersebut mengalami lonjakan 256,5% dibandingkan laba bersih HRUM di kuartal I 2021 sebesar US$ 17,6 juta.

Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan bahwa stock split memang tidak berdampak langsung bagi kinerja perusahaan. Namun untuk pergerakan sahamnya, akan cukup berpotensi membawa kenaikan harga saham pada saat stock split.

"Berpotensi menaikkan harga saham HRUM karena harganya yang menjadi lebih terjangkau terutama untuk investor retail. Secara frekuensi transaksi juga akan lebih likuid karena potensi saham yang lebih aktif diperdagangkan dan berpengaruh pada performa saham perusahaan," kata Desy.

Desy menyebut, nantinya pelaku pasar bisa mempertimbangkan untuk sell on strength saham HRUM setelah stock split. "Jelang stock split harga potensi naik. Kalau sudah distribusi ada potensi turun," sebutnya.

Baca Juga: Marketing Sales Solid, Begini Rekomendasi Saham Ciputra Development (CTRA)

Adapun pada perdagangan Rabu (11/5) harga saham HRUM bergerak di zona hijau, setelah dua hari berturut-turut terperosok di zona merah. Saham HRUM hari ini ditutup menguat 100 poin atau 0,98% ke level Rp 10.350.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menambahkan, aksi stock split bisa membuat saham HRUM lebih menarik karena dari sisi keterjangkauan harga dapat menyaingi saham emiten batubara lainnya, seperti ADRO dan PTBA.

Kendati begitu, patut diingat bahwa naik turunnya saham tetap akan lebih dipengaruhi oleh kinerja perusahaan yang dapat menarik minat investor untuk melakukan akumulasi. Ketimbang hanya karena harga saham yang lebih terjangkau.

"Tentu saja investor juga akan melihat saham mana yang memiliki prospek dan valuasi yang dapat diterima. Bagi pelaku perdagangan jangka pendek atau trader pun harga pasca stock split akan lebih menarik untuk ditransaksikan," pungkas Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×