Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat diperkirakan bergerak sideways pada perdagangan Jumat (14/9) besok.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih menyampaikan, secara umum pergerakan rupiah masih belum stabil dalam jangka pendek. Dalam implementasinya, rupiah bisa saja mengalami penguatan di awal perdagangan akibat intervensi Bank Indonesia.
Namun, ketika pasar merespons negatif, seketika rupiah dapat terdepresiasi. Kondisi demikian justru membuat posisi rupiah ujung-ujungnya tidak bergerak signifikan dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Ia melanjutkan, para pelaku pasar akan mengantisipasi hasil data inflasi AS di sektor konsumer atau Consumer Price Index (CPI) yang dirilis malam nanti. “Sentimen yang berhubungan dengan The Fed selalu mempengaruhi posisi indeks dollar AS yang nantinya berdampak terhadap rupiah,” katanya, Kamis (13/9).
Di sisi lain, belum ada sentimen yang meyakinkan dari dalam negeri. Hal ini mengingat data ekonomi terdekat baru ada di awal pekan depan yakni data neraca perdagangan Indonesia bulan Agustus.
Lana memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.820—Rp 14.860 per dollar AS pada perdagangan besok.
Adapun pada perdagangan hari ini, kurs rupiah di pasar spot melemah tipis 0,05% ke level Rp 14.840 per dollar AS. Sebaliknya, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia mengalami penguatan 0,46% ke level Rp 14.794 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News