Reporter: Namira Daufina, Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Hari ini, rupiah diprediksi masih loyo. Mata uang Garuda kesulitan melawan dollar AS, karena sentimen global lebih menguntungkan mata uang Paman Sam.
Kemarin, di pasar spot, rupiah melemah 0,27% menjadi Rp 13.157 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah unggul 0,46% ke level Rp 13.116 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Vidi Yuliansyah menilai, rupiah melemah akibat dollar AS lebih kokoh. Data tenaga kerja Amerika Serikat yang cukup solid menopang penguatan dollar. “Data teranyar dinilai pelaku pasar sebagai peluang bagi bank sentral AS untuk mengerek suku bunga pada pertengahan tahun ini,” ujarnya.
Ekonom Bank BCA David Sumual bilang, penurunan suku bunga China juga menguntungkan dollar AS, sehingga negatif bagi rupiah. "Apalagi, permintaan dollar di dalam negeri melonjak untuk kebutuhan impor jelang Ramadhan," paparnya.
Dus, David menduga, pelemahan rupiah berlanjut pada hari ini. Namun, karena minim katalis anyar, pergerakan relatif tipis di kisaran Rp 13.100-Rp 13.200 per dollar AS. Adapun Vidi menebak rupiah melemah terbatas antara Rp 13.100 hingga Rp 13.155 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News