Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KUALA LUMPUR. Mayoritas mata uang Asia pagi ini melemah. Keoknya mata uang regional dipimpin oleh ringgit Malaysia yang menjadi mata uang dengan performa terburuk sejak November.
Saat ini, investor merasa cemas kalau tingkat ekspor Asia akan melorot setelah dirilisnya data ekonomi AS yang kurang menggembirakan.
Asal tahu saja, the Bloomberg JP-Morgan Asia Dollar Index sudah turun selama lima hari berturut-turut setelah adanya data pengajuan klaim pengangguran AS yang naik. Sementara itu, sektor industri jasa Negeri Uwak Sam itu juga melambat.
"Investor saat ini lebih cemas akan pertumbuhan ekonomi global, apalagi setelah data AS juga kurang menggembirakan. Asia merupakan pelabuhan ekspor, sehingga juga turut terkena dampaknya. Ada sedikit pengurangan resiko yang terjadi di pasar," jelas Moh Siong, foreign exchange strategist Bank of Singapore Ltd.
Pada pukul 10.37 waktu Kuala Lumpur, ringgit melemah 1,3% pada minggu ini menjadi 2.9990 per dollar. Sementara, won melemah 1,1% menjadi 1.083,81, rupe India melemah 1,2% menjadi 44,76, dan peso Filipina melemah 0,7% menjadi 43,085.
Sementara itu, Asia Dollar Index turun 0,5% dalam lima hari belakangan dan sempat bertengger di level terendah dalam dua minggu kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News