kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Hari ini, BBJ resmi luncurkan produk komoditas syariah


Kamis, 13 Oktober 2011 / 15:35 WIB
Hari ini, BBJ resmi luncurkan produk komoditas syariah
ILUSTRASI. Kelapa sawit


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) resmi meluncurkan produk komoditas syariah, hari ini. Produk ini merupakan komoditas multilateral syariah pertama di Indonesia. Komoditas syariah adalah perdagangan komoditi berdasarkan prinsip-prinsip syariah sesuai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Tujuan utama peluncuran produk ini, memberi kemudahan bagi perbankan syariah nasional untuk bisa berinvestasi dalam rangka pengelolaan manajemen likuiditas mereka," ujar Direktur Utama BBJ Made Soekarwo, saat acara launching produk komoditas syariah di Jakarta, hari ini (13/10).

Mekanisme perdagangannya dengan cara nasabah meminjam dana dari bank syariah untuk membeli komoditas di BBJ, dengan sistem bagi hasil keuntungan antara nasabah dan bank syariah.

Made bilang, transaksi komiditas syariah ini mengacu pada peraturan Bappebti UU No. 32 tahun 1997, lalu UU No. 10 tahun 2011, FATWA MUI No. 82/2011, dan Peraturan Bank Indonesia.

Direktur BBJ Bihar Sakti Wibowo menyebut, hingga saat ini, baru lima komoditas yang akan ditransaksikan. Komoditas yang sudah siap ditransaksikan diantaranya coklat (kakao), biji mete (kulit ari), biji mete (gelondongan), kopi grade arabika, dan kopi arabika asalan.

Sebelumnya, analis Harvest International Future Ibrahim menyebut sangat apresiatif dengan langkah BBJ menerbitkan produk komoditas syariah ini. Pasalnya, saat ini transaksi multilateral di Indonesia sendiri masih terbilang sedikit. Oleh karena itu, perlu adanya variasi baru dan mekanisme baru yang bisa menggenjot minat pasar.

Sementara, Nico Omer Jockenhere dari Valbury Asia Futures mengutarakan agar BBJ benar-benar harus mempersiapkan produk baru ini seoptimal mungkin, sehingga bisa menampilkan performa produk yang menarik bagi nasabah-nasabah domestik. "Jadi tidak hanya bisa membuat produk baru, tapi memastikan bahwa produk ini memiliki pasarnya, terutama dari sisi market maker," ujarnya, kemarin (12/10).

Menurut Nico, jika segalanya sudah dipersiapkan maksimum, tentu dapat mencapai target yang diinginkan, dengan alasan Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas terbesar di dunia.

Lima akad transaksi

Bihar menjelaskan, komoditas syariah di BBJ ini berbeda dengan komoditas syariah di Malaysia dari sisi akad transaksi. Di Malaysia hanya menggunakan dua akad, sementara produk komoditas syariah BBJ memiliki lima akad .

Pertama, akad bai' al musawamah, di mana terjadi transaksi jual beli antara bank dengan penjual komoditas secara tunai, karena penjual tidak memiliki kewajiban menjelaskan harga pokok dan keuntungan yang diperoleh.

Akad kedua adalah murabahah atau jual beli antara sesama bank syariah. Bila bank syariah ingin menjual lagi komoditas ke bursa yang merupakan wakil dari peserta pedagang komoditas, maka muncul lagi akad bai' al musawamah yang menjadi akad ketiga.

Lalu, akad keempat, bai' al muqayyadah atau barter antara bursa dan pedagang komoditas. Dari seluruh rangkaian itu muncul pula akad kelima, yaitu wakalah atau penyerahan kekuasaan.

"Bagi hasil yang ditentukan bagi bank syariah dengan nasabah, tergantung dari masing-masing internal perjanjian Bank Syariah dengan nasabah yang bersangkutan," pungkas Bihar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×