Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid19) terus menjegal langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hari ini saja, IHSG terkoreksi 6,58% ke level 5.136,809 alias menjadi level terendah IHSG sejak Desember 2016.
Bersamaan, investor asing melepas kepemilikannya di pasar saham domestik dengan mencatatkan net sell asing di pasar regular sebesar Rp 431,01 miliar. Dus, dalam sepekan sebanyak Rp 784,34 miliar dana asing kabur dari pasar ekuitas dalam negeri.
Baca Juga: Buyback saham dan dividen bisa menjadi sumber pendongkrak IHSG
Besok, Presiden Direktur CSA Institue Aria Santoso memperkirakan IHSG akan konsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas. Walaupun masih dibayangi sentimen penyebaran Covid19, namun sentimen penguatan harga minyak akan meredam kepanikan pasar.
“Stabilitas harga minyak diperkirakan akan kembali di kisaran US$ 40 per barel dalam jangka pendek,” ujar Aria kepada Kontan.co.id, Senin (9/3).
Di sisi lain, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai IHSG masih terlihat berada dalam tekanan. Untuk besok, pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data perekonomian yakni mengenai data penjualan ritel,
“Memanfaatkan momentum koreksi wajar masih bisa dijadikan peluang oleh investor, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend,” terang William.
Baca Juga: IHSG hari ini ambles 6,58% ke level 5.136, ini deretan penyebabnya
Untuk besok, William memprediksi IHSG berpotensi lanjut melemah dengan range 4.971 – 5.202. Sementara prediksi Aria, IHSG akan menguat terbatas dengan support terdekat di level 5.100 dan resistance terdekat di level 5.300. “Rentang ini agak besar karena memang volatilitas tinggi saat ini,” tutup Aria.