kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga uang kripto Bitcoin, Ethereum, Binance turun, apakah berlanjut?


Jumat, 29 Oktober 2021 / 07:20 WIB
Harga uang kripto Bitcoin, Ethereum, Binance turun, apakah berlanjut?
ILUSTRASI. Harga uang kripto Bitcoin, Ethereum, Binance turun, apakah berlanjut?


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Binance, Cardano, XRP dll dalam tren melorot selama sepekan terakhir. Apakah penurunan harga Bitcoin, Ethureum, Binance, Cardano, XRP, Polkadot dll akan berlanjut? 

Pasar aset kripto sedang koreksi dalam seminggu terakhir. Merujuk CoinMarketCap, per 28 Oktober 2021 pukul 18.00 WIB, dalam seminggu terakhir bitcoin (BTC) sudah turun 6,66%, Ethereum (ETH) turun 3,49%, dan Binance (BNB) turun 2,47%.

Lalu, pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10) pukul 07.08 WIB, harga Bitcoin di level US$ 60.687,93, masih turun 3,33% dalam 7 hari perdagangan. Pada periode yang sama, harga Cardano turun 7,47% menjadi US$ 2.

Harga XRP turun 3,15% menjadi US$ 1,06. Kemudian harga Polkadot  3,38% menjadi US$ 41,82.

CEO Triv Gabriel Rey, menilai lemahnya harga Bitcoin, Ethereum, dan Binance dalam seminggu terakhir karena harganya yang sudah berada di wilayah overbought. Hal tersebut karena kenaikannya yang terlalu cepat dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut dia, koreksi yang terjadi di pasar aset kripto ini dinilai akan sementara. Gabriel menyebut, di on-chain, permintaan terhadap aset kripto tetap sesuai dengan harganya.

Baca Juga: Ada fatwa haram aset kripto, ini kata para pelaku pasar

Ke depannya, dia menimbang bahwa kemunculan exchange-traded fund (ETF) aset kripto rilisan terbaru, akan menjadi katalis positif untuk pasar aset kripto secara umum, termasuk bagi harga Bitcoin,, Ethereum dll.

“Pertimbangan berikutnya, ETF futures terus bermunculan, dan ada vendor-vendor baru, yang biasanya tiap grup ini mempunyai dana masing-masing sendiri yang akan terlibat dalam projek ETF ini,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (28/10).

Ekspektasi Gabriel di tahun 2022 nanti akan dirilisnya ETF dalam bentuk spot fisik yang aset dasarnya bukan lagi pasar berjangka. Kemunculan ETF baru ini menurutnya akan menarik investor ritel lebih besar lagi.

Baca Juga: El Salvador tambah 450 bitcoin senilai US$ 25 juta ke kas negara

Hal menarik dari ETF spot fisik adalah management fee yang ditetapkan akan lebih murah, hanya sekitar 1% per tahunnya. Gabriel menilai, saat ini ETF berjangka yang sudah dirilis management fee-nya, sebesar 15%. “Jadi istilahnya, kalau bitcoin tidak naik 15% dalam satu tahun, itu para ritel akan rugi untuk beli ETF futures ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Gabriel menjelaskan, bahwa katalis negatif di pasar aset kripto dapat datang dari Tether (USDT) yang diusut kembali oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Menurutnya hal tersebut akan menjadi black swan event dan akan sangat berbahaya. “Kalau ini terjadi ya kita mesti siap-siap hedge posisi kita, kripto kita ditukarkan dengan fiat, dengan mata uang rupiah,” kata Gabriel.

Selanjutnya: Cryptocurrency Shiba Inu Melonjak 45%, Tembus 10 Token Digital Kapitalisasi Terbesar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×