kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga turun 67% sebulan, saham Northcliff Citranusa (SKYB) masuk UMA


Kamis, 29 Agustus 2019 / 21:51 WIB
Harga turun 67% sebulan, saham Northcliff Citranusa (SKYB) masuk UMA
ILUSTRASI. Aktivitas kantor sekuritas


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati pergerakan saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) yang mencatat penurunan harga dan peningkatan aktivitas di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity atas saham SKYB tersebut, perlu kami sampaikan bahwa BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ungkap Lidia M. Panjaitan, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dan Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI dalam pengumuman Kamis (29/8).

Informasi terakhir mengenai SKYB adalah laporan bulanan registrasi pemegang efek/perubahan struktur pemegang saham pada 12 Agustus 2019 lalu.

Baca Juga: Harga melonjak lebih dari 150%, saham Dwi Guna Laksana (DWGL) masuk UMA

Berdasarkan data Bloomberg, hari ini harga saham SKYB berada di Rp 62 per saham yang merupakan level terendah sejak IPO pada 7 Juli 2010 lalu. Hari ini harga saham Northcliff turun 31,11% ketimbang harga penutupan kemarin.

Harga saham SKYB cenderung flat sejak Oktober 2018 hingga Februari 2019 di sekitar harga Rp 150 per saham. Setelah itu, harga saham emiten ini menguat hingga ke level Rp 284 per saham.

Saham Northcliff Citranusa terus bergerak di atas level Rp 250 per saham hingga 22 Juli lalu. Setelah itu, harga saham emiten yang baru berganti nama ini terus longsor. Dalam sebulan terakhir, harga saham SKYB merosot lebih dari 67%.

Baca Juga: Northcliff Citranusa lakukan diversifikasi bisnis untuk kerek pendapatan

BEI mengungkapkan, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi bursa. Investor pun perlu mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya.

Investor perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi emiten bila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan rapat umum pemegang saham. Terakhir, investor perlu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×