kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Northcliff Citranusa lakukan diversifikasi bisnis untuk kerek pendapatan


Jumat, 31 Mei 2019 / 15:28 WIB
Northcliff Citranusa lakukan diversifikasi bisnis untuk kerek pendapatan


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Demi memperbaiki kinerja keuangan, PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) sebelumnya bernama PT Skybee Tbk melakukan diversifikasi usaha ke bidang manajemen properti. Pada 22 Mei 2019, SKYB mengakuisisi dua perusahaan di bidang operator properti dengan nilai mencapai Rp 1,65 miliar.

Dua perusahaan tersebut adalah pengelola perkantoran, kafe, dan katering di Jakarta, PT Griya Boga Selaras dan operator properti perhotelan di Bali, PT Taman Suci Abadi. Dengan begitu, SKYB memiliki total tiga anak perusahaan yaitu, PT Sinergitama Komindo, PT Griya Boga Selaras (GBS), dan PT Taman Suci Abadi (TSA).

Direktur SKYB Sigit Katamso mengatakan, kegiatan utama perusahaan di bidang perdagangan telepon seluler dan produk penunjang operator seluler tidak terlalu menguntungkan menjadi alasan diversifikasi usaha tersebut.

“Aksi korporasi ini merupakan langkah perusahaan mencari alternatif pendapatan yang sustainable di saat bisnis telekomunikasi yang kami geluti pada umumnya tengah lesu,” kata dia dalam rilis pers, Jumat (31/5).

Bisnis baru ini diproyeksi mampu menghasilkan pertumbuhan pendapatan SKYB hingga 6% per tahun mencapai Rp 17,43 miliar pada 2026. Penambahan usaha ini juga berpotensi menghasilkan laba bersih yang positif di akhir 2020.

Berdasarkan proyeksi kinerja keuangan yang dibuat SKYB, perusahaan ini bakal mencatatkan pendapatan sebesar Rp 11,95 miliar pada 2019. SKYB juga akan mencatatkan rugi bersih Rp 784 juta pada 2019 dan laba bersih 378 juta pada 2020.

Sebagai informasi, perusahaan ini mencatat pendapatan Rp 4,25 miliar dan kerugian bersih Rp 2,05 miliar pada tahun 2018.

Selain itu, Presiden Direktur SKYB Wahyu Mulyana mengatakan, pengalaman perusahaannya di bidang informasi teknologi (IT) dan telekomunikasi dapat menunjang upaya diversifikasi ini.

"Perseroan saat ini menjajaki bisnis properti manajemen yang berbasis IT. Bisnis berbasis IT memiliki keunggulan sebagai pondasi pengembangan bisnis apapun, termasuk manajemen properti agar lebih efisien dan berkelanjutan," ungkap Wahyu.

Saat ini, SKYB juga sedang menjajaki diversikasi untuk sektor-sektor lain seperti industri consumer goods. Sumber pendanaan ini rencananya berasal dari mekanisme right issue yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×