Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
LONDON. Harga timah berjangka untuk pengiriman tiga bulan ke depan naik 1% menjadi US$ 23.400 per metrik ton di London Metal Exchange (LME). Bloomberg melaporkan, kenaikan harga timah ini menghapus tren penurunan harga yang terjadi tahun ini.
Sebagaimana diketahui, penurunan harga timah bisa mencapai 20% secara tahunan, dan berada di titik harga terendah senilai US$ 18.809 per ton di bulan Juli lalu. Kenaikan harga timah ini menyusul kebijakan ekspor timah yang diberlakukan di negara eksportir utama timah, yakni Indonesia.
Sebagaimana diketahui, akhir Agustus lalu, Indonesia membuat kebijakan perdagangan timah yang mengharuskan perusahaan penambang timah melakukan transaksi jual beli timah di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI).
Kebijakan tersebutlah yang membuat harga timah di luar negeri, khususnya di LME bergerak naik. “Secara jangka pendek ekspor timah itu akan turun, karena kewajiban transaksi di BKDI,” kata Sufrin Hannan, Sekretaris Umum Asosiasi jasa Pertambangan Indonesia.
Akan tetapi, kata Sufrin, kebijakan pemerintah itu akan berdampak baik bagi Indonesia. “Jangka pendek berdampak pada penurunan ekspor, akan tetapi jangka pajang, kebijakan itu sangat menguntungkan Indonesia,” jelas Sufrin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News