kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga timah mencapai level tertinggi sejak Juni 2018


Selasa, 15 Januari 2019 / 18:28 WIB
Harga timah mencapai level tertinggi sejak Juni 2018


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga timah masih menguat di tengah kekhawatiran penurunan pasokan dari China dan Indonesia. Kedua negara ini adalah produsen timah terbesar di dunia.

Mengutip Bloomberg pada Senin (14/1), harga timah untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 0,86% dibanding penutupan perdagangan minggu lalu atau berada di level US$ 20.475 per metrik ton. Harga ini merupakan level tertinggi sejak Juni tahun lalu. Harga timah ini menguat 5,13% sejak awal tahun. 

Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto mengatakan, sepanjang tahun lalu, harga timah turun karena penurunan ekspor. Penyebabnya karena ada rumor yang beredar bahwa ekspor timah Indonesia ilegal. “Kalau kita lihat ekspor timah Indonesia anjlok year on year (yoy) turun di level 66%. Ini tentunya mengganggu ekspor dan harga minyak,” kata Andri kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).

Andri meramal, sampai akhir kuartal I ini, ada kemungkinan harga timah bisa sampai di level US$ 21.000 per metrik ton. Potensi permintaan timah masih terlihat tumbuh, utamanya di sektor otomotif yakni kendaraan listrik. Kedua dari sektor teknologi mencakup gawai yang masih cukup baik dengan permintaan yang positif.

Kemudian tren melemahnya dollar Amerika Serikat (AS) tak dipungkiri menjadi faktor penggenjot harga timah. Bila menelaah pada pertengahan Desember tahun lalu, dollar AS melemah di tengah kenaikan harga timah.

Belum lagi pada tahun ini Federal Reserve tidak seagresif tahun lalu dalam menaikkan suku bunga. Kemudian sentimen perang dagang AS dan China belum juga mencapai kesepakatan.

Otoritas bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC) memangkas rasio simpanan banknya yang berdampak terhadap penyalurkan kredit. Makanya, China berencana melakukan stimulis pada kuartal I 2019.

Andri memprediksi, untuk perdagangan besok harga timah akan cenderung terkoreksi sebab dalam beberapa minggu kebelakang sudah berada dalam tren positif. Meski terkoreksi, harga timah masih berada dalam tren naik.

Adapun perkiraan harga timah pada perdagangan besok berada di level US$ 20.440 per metrik ton sampai dengan US$ 20.600 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×