kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,66   4,33   0.48%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga tembaga menguat tipis, namun dinilai semu


Selasa, 09 Juni 2015 / 14:02 WIB
Harga tembaga menguat tipis, namun dinilai semu
ILUSTRASI. A number of Haul Trucks are operated in the open-pit mining area of PT Freeport Indonesia in Timika, Papua, on Saturday (19/9). PT Freeport Indonesia now has export permits for July 2015 - January 2016 with an export quota of 775,000 tons of copper concentrate. In addition, Freeport has a reduction in export duties to five percent due to the progress of the development of mineral processing and refining facilities (smelter) in Gresik, East Java, which has reached 11 percent. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/kye/15


Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Memanasnya kondisi geopolitik mengangkat harga tembaga. Namun penguatan harga tembaga cenderung semu, kondisi fundamental akan kembali menyeret harga tembaga

Mengutip Bloomberg, Selasa (9/6) pukul 10:39 waktu Hong Kong, harga nikel kotrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,2% dibandingkan hari sebelumnya menjadi US$ 5.958 per metrik ton. Selama sepekan harga turun 0,91%.

Ibrahim Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka, menilai penguatan harga nikel disokong oleh spekulasi pasar terhadap memanasnya kembali kondisi geopolitik di Ukraina. “Diperkirakan ekspor dari Negara-negara pengekspor timah akan terhambat,” jelas Ibrahim.

Selain itu rilis data inflasi China periode Mei 2015 yang mencatatkan penurunan menjadi 1,2%, merosot dari bulan sebelumnya sebesar 1,5%, turut berkontribusi terhadap penguatan harga tembaga. DIiperkirakan hal ini akan membuat Bank Sentral China (PBOC) berpikir ulang jika hendak kembali mengerek turun tingkat suku bunganya.

Namun, Ibrahim menilai kondisi penguatan harga tembaga ini sebenarnya semu. Ia memprediksi harga tembaga kedepannya masih berada dalam tekanan atau akan turun, mengingat kondisi fundamental yang masih buruk.

Ini setidaknya ditunjukkan oleh rilis data impor China pada Mei 2015, yang turun 18,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara ekspor juga turun 2,8%. Beruntung, neraca perdagangan China masih tercatat surplus US$ 59,1 milliar.

Walhasil, data tersebut indikator bahwa permintaan logam China belum membaik. Perlu diketahui permintaan dari China merupakan barometer permintaan global, karena merupakan konsumen terbesar untuk komoditas logam termasuk tembaga. International Monetary Fund (IMF) pun ikut merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi China pada 2015 dari 7% menjadi 6,8%.

Belum lagi data manufaktur China (HSBC final manufacturing PMI) periode Mei 2015 yang meski tercatat naik tipis menjadi 49,2, dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 49,1, dinilai masih buruk. Pasalnya indeks yang berada di bawah angka 50 menunjukkan kondisi Industri China yang berada dalam zona kontraksi.

Tekanan pun datang dari makin kuatnya indeks dollar Amerika Serikat (AS) akibat makin solidnya data tenaga kerja. “Data tenaga kerja yang bagus membuat peluang kenaikan suku bunga The Fed makin besar,” kata. Jika The Fed memutuskan menaikkan suku bunga pada September tahun ini, ekonomi global

Ibrahim memprediksi harga tembaga hari Rabu (10/6) akan mengalami penurunan. Penurunan pun diprediksi akan berlangsung sepekan kedepan.

Kondisi ini pun di cerminkan oleh Indikator teknikal yang mendukung harga untuk turun. Ibrahim memaparkan moving average dan Bollinger band berada 30% persen di atas Bollinger bawah, mencerminkan harga masih lemah. Sementara Indikator stochastic 60 positif, relative strength index (RSI) 70% negatif, dan moving average convergence divergence (MACD) menunjukan level 60% positif.

Ibrahim memperkirakan harga tembaga Rabu (10/6) akan bergerak dalam kisaran US$ 5.900 dan US$ 6.050 per metrik ton. Sementara selama sepekan harga akan bergerak dalam kisaran US$ 5800 – US$ 6060 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×