kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga tembaga menguat lebih dari 1% dalam sehari


Rabu, 13 Maret 2019 / 19:47 WIB
Harga tembaga menguat lebih dari 1% dalam sehari


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas tembaga masih unjuk otot di perdagangan. Mulai dari supplai produksi hingga kondisi eksternal memengaruhi penguatan harga tembaga kini.

Mengutip Bloomberg, harga tembaga Selasa (12/3) dalam kontrak tiga bulan terakhir di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.472 per metrik ton. Angka ini menguat 1,01% dibanding hari sebelumnya di level US$ 6.407 per metrik ton. Jika dibanding pekan lalu, harga tembaga malah tergerus 0,09%. Asal tahun, pada 28 Februari, harga tembaga berada di US$ 6.509 per metrik ton yang merupakan harga tertinggi tahun ini.

Senior Research dan analis Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto mengatakan bahwa ada empat faktor yang membuat harga tembaga menguat. Pertama, suplai produksi tambang tembaga di Las Bambas MMG Ltd Peru akan menurun seiring blokade jalan dari demo pekerja tambang. "Hal ini diperkirakan suplai akan terganggu dan pengiriman dari pelabuhan Matarani akan terlambat ke negara pengimpor," ujar Cahyo kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3).

Faktor kedua yakni kelanjutan perundingan dagang Amerika Serikat dan China yang menunggu kesepakatan positif. Dia bilang dengan positinya perang dagang mampu menghidupkan sektor industri di China.

"Pabrik-pabrik China mulai aktif kembali setelah beberapa bulan lesu. Pabrik sempat tak beroperasi karena kekhawatiran perang dagang AS-China. Setelah China menurunkan tarif impor otomotif AS dan barang-barang dari AS nampak pabrik-pabrik China aktif kembali, dan permintaan logam dasar termasuk tembaga juga meningkat," imbuh Cahyo.

Di samping perang dagang, faktor jatuhnya data non farm payroll (NFP) Amerika Serikat (AS) turut menggerek naik harga tembaga. Cahyo menilai bahwa karena data NFP AS anjlok, ditambah pidato Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell yang dovish, kondisi dollar AS tertekan. Hal itulah yang membuat harga logam mulia termasuk tembaga menguat.

Terakhir, Cahyo mencatat bahwa kritisnya penyelesaian Brexit akan menekan poundsterling. Dampaknya harga logam akan menjadi murah dan permintaan logam tembaga kian naik.

Diakui Cahyo, dari segi teknikal, harga tembaga hingga esok masuk dalam tren menguat. Buktinya harga berada di atas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Sama halnya dengan indikator RSI yang naik ke area 14, stochastic di area netral yakni 9,6, MACD naik ke area 12,26 dan indikator CCI juga naik ke area 14.

Besok, Cahyo memperkirakan harga tembaga masih menguat di level US$ 6.430 sampai US$ 6.480 per metrik ton. Sementara sepekan harga tembaga bergerak di rentang US$ 5.730 sampai US$ 7.200 per metrik ton. Dia pun merekomendasikan beli untuk komoditas tembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×