Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga tembaga melesat di awal pekan ini berkat kekhawatiran berkurangnya pasokan dari produsen tembaga terbesar dunia, Chile, akibat potensi pemogokan di sebuah tambang tembaga.
Mengutip Reuters, harga tembaga di pasar Shanghai mencapai level tertinggi dalam hampir 25 bulan. Setali tiga uang, harga tembaga di bursa London Metal Exchange (LME) mencapai level terbaiknya dalam 24 bulan.
Senin (13/7) pukul 10.00 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman Agustus di Shanghai Futures Exchange melonjak sebanyak 6% menjadi 53.520 yuan setara US$ 7.642,66 per ton. Ini jadi harga tertinggi sejak 15 Juni 2018.
Baca Juga: Harga minyak mentah tergelincir Senin (13/7) pagi, menanti pertemuan OPEC pekan ini
Serupa, harga tembaga untuk kontrak tiga bulanan di LME melesat 3,3% menjadi US$ 6.622,50 per ton. Posisi ini adalah yang tertinggi sejak 3 Juli 2018.
Pendukung utama bagi harga tembaga datang setelah pekerja di tambang tembaga Zofivar Antofagasta Minerals yang berada di Chile memilih mendukung aksi mogok setelah menolak tawaran gaji.
Serikat pekerja tambang mengatakan, pada hari Jumat lalu, bahwa mogok kerja telah ditetapkan terjadi pada 15 Juli mendatang. Hal ini dilakukan sambil menunggu mediasi dengan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News