kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga SUN Tenor 10 Tahun Sempat ke Level Tertinggi, Prospeknya di 2023 Positif


Kamis, 26 Januari 2023 / 19:54 WIB
Harga SUN Tenor 10 Tahun Sempat ke Level Tertinggi, Prospeknya di 2023 Positif
ILUSTRASI. Kenaikan harga SUN tersebut didorong oleh cukup masifnya dana asing yang masuk ke pasar SBN.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun seri FR0096 (seri benchmark) berada di level tertinggi pada 24 Januari 2023, yakni di 102,86. Namun, harganya turun sedikit ke 102,43 pada penutupan perdagangan Kamis (26/1).

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, kenaikan harga SUN tersebut didorong oleh cukup masifnya dana asing yang masuk ke pasar SBN sepanjang tahun ini. Hal ini seiring dengan tren perlambatan inflasi di Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuannya pada akhir tahun.

Analis Fixed Income Sucorinvest Asset Management Alvaro Ihsan pun melihat, kedua faktor tersebut membuat investor asing kembali melirik investasi pada SUN dengan tingkat yield yang lebih menarik, salah satunya Indonesia. Ia pun memprediksi, harga obligasi masih dalam tren peningkatan di sisa tahun 2023.

Baca Juga: SBN Penarik Duit Tax Amnesty Siap Terbit

Perkiraannya, yield SUN dengan tenor 10 tahun secara rata-rata akan berada di sekitar 6,8% pada 2023. "Apabila inflasi mereda lebih cepat serta bank sentral mulai menurunkan suku bunga, bukan tidak mungkin bahwa yield 10 tahun akan di bawah 6,8%," tutur Alvaro saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/1).

Untuk itu, pelaku pasar akan memantau rilis data utama, seperti inflasi di AS maupun Indonesia. Data tersebut akan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS yang biasanya juga akan diikuti bank-bank sentral dunia.

Baca Juga: Suku Bunga BI Naik Lagi, Investor Asing Masih Masuk ke SBN

Fajar juga memperkirakan, kinerja SUN tahun 2023 tergolong cukup baik seiring dengan tren perlambatan inflasi di dalam negeri. "Sinyal Bank Indonesia yang sudah tidak akan lagi menaikkan tingkat suku bunga acuan juga menjadi sentimen positif," kata Fajar.

Fajar memproyeksi, yield obligasi akan berada di level 6,6%-6,8% pada akhir tahun 2023, dari level 7% di pengujung tahun 2022. Namun, dengan sentimen positif yang ada belakangan ini, `kemungkinan bisa ke level 6,5% dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×