Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan pada perdagangan Senin (11/3). Hal ini terjadi seiring rasa pesimis yang ditunjukkan oleh para investor terhadap kondisi pasar terkini.
Para investor tengah khawatir dengan penyelesaian perang dagang antara AS dan China yang tak kunjung usai. Di saat yang sama, dollar AS masih dalam tren yang menguat terhadap beberapa mata uang regional akibat data tingkat pengangguran AS yang mengalami penurunan ke level 3,8% ketika dirilis akhir pekan lalu.
Dengan masih terbukanya peluang koreksi harga, Made menyarankan investor untuk tetap mencermati pergerakan harga SUN dan fokus pada seri-seri bertenor pendek dan menengah. "Arah pergerakan harga SUN juga masih akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," tulis Made dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Sejumlah seri SUN dinilai Made masih cukup menarik untuk dicermati, seperti FR0069, FR0053, FR0061, FR0070, FR0056, FR0059, dan FR0071.
Sebagai informasi, harga SUN cenderung mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (8/3) lalu seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.
Harga SUN seri acuan tenor 5 tahun turun 25 bps sehingga mendorong kenaikan imbal hasil sebesar 5,8 basis poin (bps) ke level 7,516%. SUN seri acuan tenor 10 tahun mengalami penurunan harga sebesar 55 bps sehingga imbal hasilnya naik 7,8 bps ke level 7,939%.
Harga SUN seri acuan 15 tahin tercatat turin sebesar 93 bps sehingga imbal hasilnya naik 11 bps ke level 8,321%.
Adapun SUN seri acuan 20 tahun mengalami penurunan hingga 80 bps yang mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 8,1 bps ke level 8,391%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News