kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga SUN berpotensi turun pada hari ini


Senin, 17 September 2018 / 10:16 WIB
Harga SUN berpotensi turun pada hari ini
ILUSTRASI. Ilustrasi pasar modal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Senin (17/9) berpeluang turun di tengah kembali naiknya imbal hasil US Treasury.

I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mencatat, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun menyentuh level 3% sebagai dampak dari data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang membaik. Hal ini berpeluang menurunkan harga SUN.

"Koreksi harga akan semakin meningkat apabila data neraca perdagangan di Agustus 2018 yang akan disampaikan Badan Pusat Statistik kembali mengalami defisit yang cukup besar," kata Made dalam risetnya hari ini.

Perkiraannya, neraca perdagangan di Agustus 2018 akan kembali mengalami defisit US$ 607 juta. Adapun di Juli 2018 defist neraca perdagangan sebesar US$ 2,03 miliar. Sedangkan, di sepanjang tahun 2018 tercatat defisit neraca perdagangan mencapai US$ 3,08 miliar.

Secara teknikal Made menganalisis harga SUN pada perdagangan pekan lalu telah mendorong sinyal perubahan tren dari tren penurunan harga menjadi kenaikan harga pada beberapa seri SUN. Selain itu, kenaikan harga juga telah mendorong harga dari beberapa SUN menjauhi area jenuh jual.

Dengan kembali berpeluangnya koreksi harga pada perdagangan hari ini, Made masih merekomendasikan kepada investor untuk mengoleksi beberapa seri SUN tenor pendek dan menengah yang menawarkan tingkat imbal hasil yang cukup menarik, diantaranya ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0036, FR0031, FR0053, FR0061, FR0043, FR0063, FR0046, FR0070, FR0056 dan FR0054.

Ahmad Mikail, Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, naiknya yield US Treasury didorong oleh menguatnya data penjualan ritel dan industrial production index (IPI) AS yang memperkuat sinyal The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga pada 27 September 2018.

Sementara, hari ini Ahmad memproyeksikan rupiah masih akan melemah karena data AS diatas cukup positif. "Yield SUN diperkirakan bergerak naik didorong pelemahan rupiah serta naiknya yield US Treasury," kata Mikail dalam riset hari ini.

Mikail memproyeksikan yield SUN 10 tahun kemungkinan bergerak direntang 8,41% hingga 8,60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×