Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan turun pada perdagangan Selasa (23/7). Potensi penurunan terbesar akan didapati oleh SUN bertenor panjang.
Hal tersebut seiring dengan para pelaku pasar yang cenderung menahan diri terhadap sentimen-sentimen yang terjadi di pasar global, seperti isu pemangkasan suku bunga acuan AS, fluktuasi harga minyak global, serta pelaksanaan lelang sukuk negara pada hari ini.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury untuk tenor 10 tahun naik ke level 2,057%. Sama halnya dengan imbal hasil US Treasury tenor 30 tahun yang naik ke level 2,579%.
Dengan beberapa faktor tadi, Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra masih menyarankan SUN tenor pendek dan menengah sebagai pilihan investasi. “Kami juga tetap menyarankan investor untuk mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder dengan fokus pada pergerakan nilai tukar rupiah,” ungkapnya dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Beberapa seri SUN yang menarik berdasarkan kondisi pasar terkini di antaranya adalah FR0031, FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059 dan FR0071.
Sebelumnya, harga SUN bergerak dengan kecenderungan turun pada perdagangan kemarin akibat adanya beberapa sentimen global.
Harga SUN bertenor pendek 1—4 tahun turun rata-rata berkisar antara 1—17 bps yang menyebabkan naiknya imbal hasil rata-rata sekitar 1—5 bps. Harga SUN tenor menengah atau 5—7 tahun turun rata-rata sebesar 65 bps yang berdampak pada naiknya imbal hasil rata-rata sekitar 2,5—11 bps.
Adapun harga SUN tenor panjang atau di atas 7 tahun turun rata-rata sebesar 29 bps yang menyebabkan naiknya imbal hasil rata-rata sekitar 3,4 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News