Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, Selasa (23/7), sejumlah sentimen negatif bisa menghadang potensi rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mulai dari sikap pesimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi dalam negeri untuk bisa tercapai dan kekhawatiran ketegangan di Timur Tengah. Kemarin, Senin (22/7) IHSG terkoreksi 0,36% ke level 6.433.
Seperti ditulis tim riset Valbury Sekuritas Indonesia, ketegangan di Timur Tengah kian meningkat pasca Iran menyita tanker minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz. Langkah Iran tersebut sebagai balasan setelah sebelumnya Inggris merebut kapal Iran pada bulan ini.
Inggris dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan pilihan keputusan yang bijak, setelah mempelajari rekaman saat militer Iran menantang kapal perang Inggris dan merebut kapal taker. Perdana Menteri Theresa May akan memimpin pertemuan komite tanggap darurat Inggris untuk membahas krisis. Ketegangan yang semakin tinggi di Timur Tengah, bakal mendorong potensi kenaikan harga minyak dunia.
Adapun dari Amerika Serikat (AS), Presiden Federal Reserve (The Fed) New York John Williams menghidupkan kembali harapan pengurangan suku bunga yang besar pada pertemuan kebijakan The Fed berikutnya. Pernyataan Wiiliams ini ditanggapi oleh Donald Trump yang menyebutkan menyukai pernyataannya.
Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2019 diproyeksi sebesar 5,2%, atau lebih rendah daripada asumsi dalam APBN yang sebesar 5,3%. Sementara itu, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II akan lebih tinggi dibandingkan semester I, karena didukung oleh kinerja perdagangan internasional yang diharapkan membaik.
Keberlanjutan dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi serta terjaganya stabilitas makro diharapkan memberi dorongan pada perekonomian semester kedua, meski di tengah risiko ketidakpastian ekonomi global. Kendati demikian, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih berada di bawah target yaitu hanya 5,2%.
Adapun dari sisi ekspor diperkirakan masih sulit mendorong pertumbuhan, karena kinerja ekspor masih akan sangat dipengaruhi oleh suasana perekonomian global yang diperkirakan melambat.
Selain itu, pemerintah memprediksi pada semester II 2019 ada penambahan utang baru mencapai Rp 193,4 triliun. Oleh sebab itu, pemerintah memperkirakan utang mencapai Rp 373,9 triliun, atau lebih tinggi dari target dalam APBN 2019 yang sebesar Rp 359,3 triliun hingga akhir 2019.
Peningkatan utang seiring dengan perkiraan realisasi defisit anggaran hingga akhir tahun dengan defisit yang diperkirakan sebesar Rp 310,8 triliun atau sekitar 1,93% terhadap produk domestik bruto (PDB). Defisit tersebut lebih tinggi dari rencana di APBN tahun 2019 sebesar 1,84% terhadap PDB. Penyebab meningkatnya utang karena output dari defisit lebih tinggi.
Valbury Sekuritas memprediksi sentimen negatif eksternal dapat mendorong IHSG kembali terkoreksi. IHSG hari ini diprediksi bergerak di rentang 6413-6461. Berikut kini saham-saham rekomendasi tim riset Valbury Sekuritas berdasarkan teknikal analisis.
Kode Saham | Rekomendasi | Support (Rp) | Resistance (Rp) |
ASII | Trading buy | 7.050 | 7.250 |
ANTM | Trading buy | 930 | 975 |
PTPP | Trading buy | 2.100 | 2.160 |
WSBP | Trading buy | 396 | 420 |
BRPT | Trading buy | 3.790 | 3.900 |
CTRA | Trading buy | 1.180 | 1.215 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News