Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali bergerak dengan arah bervariasi pada perdagangan Kamis (27/12). Walau begitu, peluang kenaikan harga SUN pada dasarnya tetap ada hingga jelang berakhirnya hari perdagangan di tahun ini.
Perdagangan di tahun 2018 akan berakhir pada Jumat besok. Para pelaku pasar diperkirakan akan berusaha memanfaatkan sisa waktu tersebut guna mengoptimalkan kinerja portofolionya. “Hanya saja, potensi kenaikan harga akan dibatasi oleh faktor penguatan dollar AS yang akan memberikan tekanan terhadap rupiah,” tulis analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.
Sementara itu, pada pekan depan pemerintah akan memulai kembali lelang penjualan SUN dengan target penerbitan senilai Rp 15 triliun. Target lelang tersebut merupakan bagian dari target penerbitan Surat Berharga Negara melalui lelang di kuartal I 2019 yang mencapai Rp 185 triliun.
Sebelumnya, imbal hasil SUN bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu (26/12). Hal ini terjadi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Imbal hasil SUN tenor pendek cenderung mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 7 bps yang didorong oleh koreksi harga mencapai 15 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah mengalami kenaikan hingga 4 bps yang didorong oleh penurunan harga hingga 15 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor panjang bergerak bervariasi dengan kecenderungan mengalami penurunan sebesar 4 bps yang didorong oleh perubahan harga sebesar 40 bps.
Dengan adanya peluang kenaikan harga SUN pada hari ini, Made menyarankan kepada investor untuk mencermati pergerakan harga SUN di pasar sekunder. “Investor dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga untuk mulai melakukan realisasi keuntungan jelang pelaksanaan lelang SUN pada pekan depan,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News