Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan bergerak terbatas pada perdagangan Senin (18/2). Hal ini terjadi di tengah minimnya katalis dari dalam maupun luar negeri serta sikap para pelaku pasar yang masih menunggu rilisnya sejumlah data dalam beberapa hari mendatang.
“Pada hari ini harga SUN juga masih akan cukup dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah terhadapa dollar Amerika Serikat,” ungkap analis fixed income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset harian yang diterima Kontan.co.id.
Walau minim katalis, investor tetap disarankan untuk mencermati arah pergerakan harga SUN dengan melakukan strategi trading. Hal ini mengingat harga SUN yang masih bisa bergerak fluktuaktif sewaktu-waktu.
Sejumlah seri SUN dengan tenor pendek dan menengah dapat menjadi pilihan bagi para investor pada hari ini. Di antaranya adalah FR0069, FR0053, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, FR0073, dan FR0058.
Sebelumnya, harga SUN cenderung mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (15/2) lalu. Penurunan tersebut didorong oleh pelemahan kurs rupiah terhadap dollar AS di tengah minimnya pergerakan imbal hasil surat utang global jelang libur pasar surat utang AS.
Hanya saja, Made melihat koreksi harga SUN pada perdagangan akhir pekan lalu tidak diikuti oleh volume perdagangan yang besar. Hal ini mengindikasikan bahwa para pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder.
Imbal hasil SUN seri acuan 5 tahun naik sebesar 2,9 bps yang didorong oleh turunnya harga sebesar 13 bps. Imbal hasil SUN tenor 10 tahun mengalami kenaikan sebesar 5,3 bps yang disebabkan oleh penurunan harga sebesar 37 bps.
Imbal hasil SUN tenor 15 tahun naik hingga 5,5 bps yang didorong oleh koreksi harga hingga 47 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor 20 tahun mengalami kenaikan hingga 4,1 bps yang dipicu oleh penurunan harga sebesar 39 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News