kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga SUN bergerak variatif jelang pengumuman tarif dagang AS


Selasa, 18 September 2018 / 08:49 WIB
Harga SUN bergerak variatif jelang pengumuman tarif dagang AS
ILUSTRASI. Pemerintah raup 12 triliun dari Lelang SUN


Reporter: Dimas Andi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan masih akan bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa (18/9). Pasalnya, perhatian para investor sedang tertuju pada rencana dikenakannya tarif perdagangan oleh Amerika Serikat terhadap barang-barang asal China.

Di sisi lain, mata uang dollar AS melemah jelang pengumuman tarif tersebut sehingga membuka peluang penguatan mata uang regional. Di samping itu, lelang penjualan Sukuk Negara dengan target penerbitan sebesar Rp 4 triliun juga dicermati oleh para investor hari ini.

Sebelumnya, harga SUN juga bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (17/9) kemarin di tengah menguatnya dollar AS dan defisit neraca perdagangan Indonesia di bulan Agustus.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra menyampaikan, arah perubahan harga SUN cukup bervariasi pada perdagangan kemarin. Dalam hal ini, seri bertenor pendek cenderung mengalami penurunan harga. Sedangkan tenor menengah justru terlihat mengalami kenaikan.

Lebih lanjut, penurunan harga hingga sebesar 10 bps pada SUN bertenor pendek telah mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil berkisar 1—5 bps. Kenaikan harga pada SUN bertenor menengah antara 10—35 bps telah mendorong terjadinya penurunan imbal hasil sekitar 2—7 bps. Adapun pada SUN bertenor panjang, arah pergerakan harganya cukup bervariasi dengan perubahan harga sekitar 5—70 bps sehingga mendorong terjadinya perubahan imbal hasil sebesar 1—7 bps.

Pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh penguatan kembali dollar AS terhadap mata uang regional, termasuk rupiah. “Kondisi tersebut kembali mendorong kekhawatiran investor terhadap pasar surat utang, apalagi data neraca perdagangan di bulan Agustus kembali mengalami defisit,” ungkap Made dalam riset hari ini.

Secara teknikal, harga SUN masih berada di area konsolidasi. Hal ini ditunjukkan adanya perubahan sinyal pada SUN dengan tenor hingga 10 tahun yang mulai memperlihatkan arah perubahan tren dari penurunan menjadi tren kenaikan harga. Selain itu, harga SUN secara rata-rata telah meninggalkan area jenuh jual seiring adanya kenaikan harga dalam beberapa hari terakhir.

Karena masih fluktuaktifnya pergerakan harga SUN di tengah peningkatan tensi perang dagang, Made menyarankan investor agar mencermati harga SUN dengan tenor pendek hingga menengah yang telah membentuk tren kenaikan harga. Maka dari itu, ia merekomendasikan seri ORI013, SR009, PBS016, PBS002, FR0036, FR0031, FR0053, FR0061, FR0043, FR0046, dan FR0070 pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×