CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Harga SUN Benchmark Capai Level Tertinggi, Intip Prospek Yield SUN hingga Akhir 2023


Minggu, 09 Juli 2023 / 17:32 WIB
Harga SUN Benchmark Capai Level Tertinggi, Intip Prospek Yield SUN hingga Akhir 2023
ILUSTRASI. Harga Surat Utang Negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun seri FR0096 (seri benchmark) sempat berada di level tertinggi pada 5 Juli 2023, yakni di 106,016. Namun, harganya mulai turun ke 105,487 pada penutupan perdagangan Jumat (7/7).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun seri FR0096 (seri benchmark) sempat berada di level tertinggi pada 5 Juli 2023, yakni di 106,016. Namun, harganya mulai turun ke 105,487 pada penutupan perdagangan Jumat (7/7).

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, salah satu penyebab utama harga obligasi benchmark Indonesia turun adalah rilis notulen FOMC minutes The Fed. Menurutnya, hal tersebut membuat outlook kebijkan moneter The Fed yang diproyeksi masih akan hawkish kedepannya seiring dengan rilsi data tenaga kerja yang masih cukup baik di sana.

"Merespon hal tersebut, yield obligasi AS 10 tahun juga menyentuh level 4%, merupakan level tertinggi sejak Maret 2023," ujar Fajar kepada Kontan.co.id, Jumat (7/7).

Baca Juga: Harga SUN Benchmark Rekor, Kenaikan Harga Diprediksi Masih Berlanjut

Dalam jangka pendek ini, harga SUN benchmark diperkirakan memang masih akan volatile. Hal tersebut dipengaruhi oleh sentimen dari eksternal berupa arah kebijakan moneter The Fed apakah masih akan hawkish dan juga data ekonomi negara AS seperti tenaga kerja dan inflasi.

Namun dalam jangka lebih panjang, outlook pasar obligasi dinilai masih sangat baik. "Apalagi kini banyak negara mengalami tren perlambatan ekonomi global, sehingga kedepannya akan membuat inflasi turun dan The Fed untuk memangkas suku bunga," kata Fajar.

Sampai akhir tahun, Fajar masih memperkirakan yield 10 tahun akan bergerak dalam rentang 6,2%-6,6%. Katalisnya adalah inflasi domestik yang terus melandai dan kini sudah di sasaran target Bank Indonesia (BI) dan sikap BI yang diproyeksi melonggarkan kebijakan moneternya, meskipun bukan dalam bentuk pemangkasan suku bunga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×