Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Pagi ini, harga emas naik lagi. Melonjaknya harga emas terkait perlambatan pertumbuhan di AS dan China. Selain itu, keoknya posisi dollar juga turut mendongkrak permintaan emas sebagai aset alternatif.
Asal tahu saja, kemarin (15/7), dollar terpeleset ke posisi paling lemah dalam Sembilan minggu terakhir terhadap euro. Penyebabnya, industri manufaktur AS mengalami kontraksi terbesar pada Juni. Faktor lainnya, angka penjualan ritel AS juga mengalami penurunan. Alhasil, posisi dollar ikut terpengaruh yang menyebabkan Dollar Index turun tajam.
“Posisi dollar saat ini sangat lemah. Kondisi ini akan mempengaruhi harga emas,” jelas Chris Yoo, Manager Global Derivatives Samsung Futures Inc di Seoul.
Catatan saja, pada pukul 10.31 waktu Seoul, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat di London mengalami kenaikan sebesar 0,2% atau US$ 2,30 menjadi US$ 1.210,55 per ouncetroy. Sementara, kontrak harga emas untuk pengantaran Agustus naik 0,2% menjadi US$ 1.210,50 per ouncetroy di COMEX, New York.
Bulan lalu, harga emas sempat mendaki ke posisi tertinggi seiring terjadinya krisis Yunani dan beberapa negara Eropa lainnya. Hal itu membuat sejumlah investor memilih emas untuk mengamankan kekayaannya. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah mengalami kenaikan 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News