kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga sahamnya turun signifikan, ini yang akan dilakukan Acset Indonusa (ACST)


Jumat, 06 Maret 2020 / 18:54 WIB
Harga sahamnya turun signifikan, ini yang akan dilakukan Acset Indonusa (ACST)
ILUSTRASI. ACSET Indonusa


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tengah masuk pengawasan bursa karena volatilitas yang tinggi. Meski pada perdagangan Jumat (6/3) ini ditutup menguat 24,37% ke level Rp 296, sebelumnya (5/3) harga ACST turun 13,77%. Dalam satu bulan, ACST telah mengalami tekanan harga 62,53%. 

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa Maria Cesilia Hapsari menjelaskan, manajemen tidak mengetahui penyebab pergerakan harga tersebut. "Menurut kami, hal ini adalah hal yang biasa terjadi efek dari transaksi market pada umumnya," jelas dia kepada Kontan, Jumat (6/3). 

Baca Juga: Analis: Penurunan harga saham Acset Indonusa (ACST) sejalan dengan peningkatan utang

Bila melihat kinerja keuangan Acset sejak 2017, laba perusahaan terus mengalami penurunan dan berakhir mencatatkan rugi pada tahun 2019. Selain itu, utang Acset didominasi oleh utang jangka pendek sebesar Rp 9,99 triliun. Jumlah utang jangka pendek tersebut naik 35% dari Rp 7,4 triliun. 

Hal ini terlihat pada beban keuangan yang juga meningkat signifikan. Pada 2018 biaya keuangan naik 339,63% menjadi Rp 362,21 miliar. Kemudian di tahun 2019 biaya keuangan naik hingga 71,07% menjadi Rp 619,63 miliar. 

Baca Juga: BEI cermati saham Acset Indonusa (ACST) yang merosot di luar kebiasaan

Berkaca dari kondisi tersebut, Maria mengatakan Acset akan terus berusaha meningkatkan perolehan kontrak baru dan mengimplementasikan pengendalian risiko yang lebih ketat untuk mendukung kinerja serta pertumbuhan perusahaan. 

"Sesuai dengan ketentuan dari perbankan, kami akan senantiasa menjaga debt to equity ratio (DER) di bawah 3," ujar dia. 

Baca Juga: Tambang emas Martabe jadi penyokong pendapatan United Tractors (UNTR) di 2019

Acset juga berencana akan melakukan rights issue untuk memperkuat struktur permodalan, menurunkan gearing level dan biaya bunga. "Kami tidak menargetkan net DER setelah right issue, namun yang dapat kami sampaikan net DER akan selalu kami usahakan di bawah 3," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×