kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham tiga emiten farmasi pelat merah mentok auto rejection atas (ARA)


Rabu, 22 Juli 2020 / 14:59 WIB
Harga saham tiga emiten farmasi pelat merah mentok auto rejection atas (ARA)
ILUSTRASI. Harga saham tiga emiten farmasi pelat merah mentok auto rejection atas meski IHSG turun.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham tiga emiten farmasi pelat merah mentok di auto rejection atas (ARA) hingga perdagangan siang ini meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,11% ke 5.108 pada pukul 14.52 WIB, Rabu (22/7)

Harga saham PT Phapros Tbk (PEHA) naik 25% ke Rp 1.525 per saham. Sedangkan harga saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik 24,92% ke Rp 375 per saham dan harga saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik 24,78% ke Rp 2.140 per saham.

Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) akan memproduksi vaksin Covid-19.  Sekarang ini Bio Farma sedang bekerjasama dengan Sinovac Biotech Ltd untuk pengembangan vaksin Covid-19. Uji klinis bisa rampung pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Kedatangan investor baru, saham Pyridam (PYFA) melesat ke level tertinggi sejak 2001

"Kimia Farma dan Indofarma akan berkolaborasi dan bersinergi untuk mendistribusikan seluruh vaksin melalui seluruh jaringan distribusi yang kami miliki," ungkap Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno kepada Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Selain itu, sekarang ini Kimia Farma juga terus meningkatkan layanan kesehatan di seluruh jaringan layanan kesehatan. Ganti menambahkan, pada tahun ini KAEF menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit. Sepanjang tahun 2019, KAEF mengantongi penjualan hingga Rp 9,4 triliun, atau naik 11,11% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,46 triliun.

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyanto mengaku belum dapat menyampaikan besaran potensi pendapatan dari distribusi vaksin yang baru dimulai pada 2020 ini. Tak hanya siap untuk mendukung distribusi vaksin Covid-19, Herry menjelaskan, sekarang ini INAF masih fokus mengembangkan bisnis alat kesehatan (alkes). Untuk tahun ini INAF memasang target pendapatan sebesar Rp 1,64 triliun atau meningkat 20,58% dari tahun 2019 sebesar Rp 1,36 triliun.

Baca Juga: Kini giliran saham Phapros (PEHA) kena auto reject atas karena diburu investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×