Reporter: Agustinus Respati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten telekomunikasi mulai melaju kencang setelah tahun lalu mencetak kinerja yang kurang menggembirakan. Lihat saham, harga saham tiga emiten telko terbesar naik dobel digit tebal sejak awal tahun.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menguat 14,67% ke Rp 4.240 per saham sejak awal tahun hingga Rabu (3/7). Pada periode yang sama, harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) melonjak 53,12% ke Rp 2.580 per saham. Sedangkan harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 44,44% ke level Rp 2.860 per saham.
Meskipun kenaikan harga saham TLKM tidak semoncer yang lain, analis menilai bahwa saham emiten pelat merah ini masih menarik. Analis Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan, fundamental Telkom cenderung stabil. Dia menggambarkan kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun 2010-2011. Perang tarif dan monetisasi data sekarang relatif baik.
Nico menambahkan, adanya regulasi pemerintah mengenai pendaftaran kartu SIM juga ikut menumbuhkan pendapatan saham sektor telekomunikasi. “Setelah regulasi itu berjalan, sekarang masyarakat punya kebiasaan baru, jadi tidak beli starter pack (kartu SIM) baru. Hal ini membuat pendapatan perusahaan benar-benar dari penggunaan datanya. Hal ini membuat pendapatan lebih berkualitas,” kata Nico.
Dia menilai, masih ada prospek bagus dari TLKM yang menganggarkan belanja modal di kisaran Rp 15 triliun hingga Rp 20 triliun.Sementara itu, EXCL juga memiliki rencana untuk memperkuat backbone-nya, terutama yang ada di luar Jawa. Pesaing lain, Indosat juga dikabarkan menambah anggaran belanja modal akan lebih agresif 2-3 tahun ke depan.
TLKM juga masih memiliki sentimen positif satu semester ke depan. Nico mengatakan bahwa sentimen positif dapat terjadi karena TLKM memiliki modal belanja yang besar untuk meningkatkan infrastruktur.
Neraca keuangan mereka juga sehat dengan utang yang rendah. “TLKM juga punya kualitas sinyal, kualitas data, dan kecepatan upload dan download yang baik,” tambah dia. Nico juga berharap agar persaingan tarif tidak semakin parah terjadi.
Saat ditanya mengenai dompet digital LinkAja, Nico menilai belum ada dampak besar dari pergerakannya. “LinkAja ini kayak supporting business, jadi belum ada dampak signifikannya,” ujar Nico.
Nico masih menyarankan untuk membeli saham emiten halo-halo ini. Dia menyebut, target harga TLKM berada di Rp 4.300, hanya memiliki potensi naik tipis dari harga saat ini pada Rp 4.240 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News