kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga saham PTBA beri untung 17% sebulan, apakah masih layak dibeli?


Jumat, 15 Oktober 2021 / 07:15 WIB
Harga saham PTBA beri untung 17% sebulan, apakah masih layak dibeli?


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PTBA dari PT Bukit Asam Tbk memberi untung besar bagi investor dalam sebulan terakhir. Keuntungan besar tersebut lantaran harga saham PTBA melaju kencang. Lalu, apakah harga saham PTBA masih memiliki prospek bagus untuk ke depan?

Harga saham PTBA pada perdagangan Kamis 14 Oktober 2021 ditutup di level Rp 2.820. Harga saham PTBA tersebut telah bertambah 410 atau 17,01% dalam sebulan terakhir.

 

Tren kenaikan harga batubara bakal menyokong kinerja keuangan PT Bukit Asam Tbk yang menjadi sentimen positif bagi saham PTBA. Analis melihat PTBA bisa memanfaatkan kenaikan harga batubara dengan fokus meningkatkan penjualan ekspor. 

Kinerja PTBA yang cerah tercermin dari laporan keuangan semester I-2021. Tercatat, PTBA menorehkan kenaikan pendapatan 14,2% year on year (yoy) menjadi Rp 10,29 triliun pada semester I-2021, dari Rp 9,01 triliun di semester I-2020. Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih PTBA juga naik 38% ke Rp 1,7 triliun. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (13/10) harga batubara di ICE Newcastle kontrak teraktif berada di US$ 234,85 per metrik ton. Harga batubara naik 196,2% secara year to date. 

Sukarno Alatas, Analis Kiwoom Sekuritas mengatakan dalam risetnya harga batubara melesat karena permintaan untuk kebutuhan tenaga listrik dari China dan India meningkat. Sukarno mengutip  International Energy Agency memperkirakan permintaan listrik secara global meningkat 5% di 2021 dan meningkat 4% di 2022. 

Seiring dengan harga batubara yang naik, Harga Acuan Batubara (HBA) per September ikut naik sentuh rekor tertinggi di US$ 150,03 per metrik ton. 

Baca Juga: Harga saham PTPP & JSMR naik di sesi pertama perdagangan bursa Rabu (13/10)

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu juga mencatat rata-rata harga jual PTBA ikut meningkat ke level Rp 886.000 per ton pada kuartal II-2021. Sebagai perbandingan, ASP pada periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 668.000 per ton dan ASP pada kuartal pertama 2021 sebesar Rp 670.000.

Dessy memproyeksikan penguatan harga batubara masih akan terjadi didukung oleh permintaan yang kuat dan terbatasnya suplai. Pada tahun ini, PTBA diproyeksikan mengempit pendapatan bersih senilai Rp 23,10 triliun dan akan naik menjadi Rp 23,81 triliun di tahun depan. Bukit Asam diproyeksikan membukukan laba bersih senilai Rp 3,99 triliun di tahun ini dan akan naik menjadi Rp 4,03 triliun di tahun depan.

Sementara, Sukarno mengamati di semester I-2021 PTBA sudah memenuhi komitmen domestic market obligation (DMO) sebesar 25%. Dengan begitu, Sukarno memandang PTBA bisa lebih fokus untuk meningkatkan penjualan ekspor di tengah kenaikan harga batubara yang signifikan. Manajemen juga menargetkan porsi penjualan ekspor naik ke 47% di tahun ini dari 46% di tahun lalu. 

Sukarno juga memproyeksikan penjualan PTBA  berpotensi meningkat pada kuartal III dan IV tahun ini. Sentimen pendorong datang dari volume produksi PTBA yang juga meningkat. Tercatat di kuartal II-2021 produksi PTBA mencapai 8,8 juta ton naik 38% yoy dan naik 96% secara kuartalan. Sementara secara kumulatif di sepanjang semester I-2021 porduksi PTBA juga tumbuh 10,8% yoy menjadi 13,3 juta ton. 

Dessy memproyeksikan volume produksi PTBA dapat mencapai 30,8 juta ton-33,7 juta ton pada 2021-2022 dengan ekspektasi pemulihan produktivitas, didukung strategi manajemen untuk mendorong penjualan ekspor di tengah tren penguatan harga batubara global. 

Sebagai perbandingan, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini memproduksi 24,8 juta ton batubara pada 2020. 

Simak rekomendasi saham PTBA di halaman selanjutnya



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×