kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.753   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Harga saham naik, simak rekomendasi untuk saham emiten konglomerasi ini


Senin, 15 Juni 2020 / 21:06 WIB
Harga saham naik, simak rekomendasi untuk saham emiten konglomerasi ini
ILUSTRASI. Pergerakan saham-saham konglomerasi masih tertatih-tatih sejak awal tahun ini.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham-saham konglomerasi masih tertatih-tatih sejak awal tahun ini. Rata-rata saham konglomerasi mengalami penurunan hingga dua digit dari periode awal tahun hingga saat ini.

Meski demikian, ada beberapa yang masih memberikan return positif. Ambil contoh dari Grup Djarum ada saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang melesat hingga 26,71% ytd ke harga Rp 1.020, selanjutnya dari Grup Lippo ada saham PT First Media Tbk (KBLV) mengalami kenaikan 32,12% ytd ke harga Rp 362 per saham, bahkan harga saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) tumbuh hingga 127,68%.

Dari grup MNC, ada saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) menguat 10% ytd ke harga Rp 165 per saham. Saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) dari Grup Salim juga menguat 2,61% ytd ke posisi 3150. Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dari Grup Saratoga juga mencatatkan kinerja yang apik dengan kenaikan 16,82% ytd ke harga Rp 1.250, sementara dari Sinarmas ada saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang melonjak 58,38% ytd ke harga Rp 21.975 per saham.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, harga saham-saham tersebut terangkat sentimen positif dari sisi fundamental maupun sentimen pasar.

Baca Juga: Menilik prospek saham konglomerasi

Misalnya saja emiten yang bergerak di bidang menara telekomunikasi TOWR, pelaku pasar merespons positif realisasi kinerjanya. Sarana Menara Nusantara membukukan total pendapatan Rp 1,82 triliun pada kuartal I-2020. Jumlah ini tumbuh 22,8% dibanding total pendapatan triwulan pertama 2019 yang sebesar Rp 1,48 triliun.

Nah, dari sisi bisnisnya TOWR juga memiliki prospek bisnis yang cerah di tengah pandemi Covid-19 dan malah diuntungkan dengan kondisi saat ini. "Makin banyak orang yang beraktivitas di rumah dan melakukan komunikasi via gawai membuat permintaan akan data kian besar, sehingga dimungkinkan penempatan BTS di menara akan meningkat," ungkap Reza kepada Kontan.co.id, Senin (15/6).

Selain itu, pembagian dividen oleh TOWR juga turut menjadi sentimen positif untuk pergerakan harga sahamnya.

Baca Juga: Ini yang berhak menerima dana program pemulihan ekonomi nasional

Bisnis Indoritel Makmur Internasional juga cukup tahan banting di tengah pandemi Covid-19, emiten pengelola Indomaret ini masih tetap menjalankan bisnisnya. Hal ini berbeda dengan pusat perbelanjaan atau mal yang mayoritas tutup.

Walaupun demikian, Reza mengatakan bahwa prospek bisnis dari emiten-emiten yang harga sahamnya turun juga masih positif. Dari sektor barang konsumsi, Reza menilai, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masih layak untuk dijadikan pilihan. Hanya saja dalam beberapa waktu terakhir harga sahamnya terpapar sentimen akuisisi Pinehill Company Limited.

Kemudian harga saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga melemah akibat ada anggapan belanja iklan turun karena perusahaan-perusahaan banyak mengurangi ekspansi dan promosi.

"Di tambah anggapan penonton lebih banyak menonton streaming dibandingkan menonton TV. Meski belum sepenuhnya benar, namun ke depan dengan asumsi geliat ekonomi mulai pulih, maka belanja iklan bisa meningkat lagi," paparnya.

Baca Juga: Jadi milik Grup Salim, Bank Ina jajaki sinergi dengan Indogrosir dan Indomaret

Dari awal tahun hingga saat ini, saham MNCN anjlok hingga 43,25% ke harga Rp 925 per saham dan saham ICBP juga melemah hingga 21,97% ke harga Rp 8.700 per saham.

Reza menyarankan pelaku pasar untuk mencermati juga likuiditas saham-saham tersebut. Dia juga merekomendasikan investor untuk dapat mengoleksi saham TOWR dengan target harga Rp 1.250 per saham dan MDKA dengan target harga Rp 1.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×