Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham ritel PT Matahari Departement Store (LPPF) terpantau naik signifikan, padahal kinerja emiten ritel ini stagnan. Sejumlah analis menilai bahwa harga saham LPPF bisa terus tumbuh karena dampak dari rumor saja.
Kalau melihat pergerakan saham LPPF menjelang akhir Agustus 2019 lalu, harga sahamnya menyentuh bottom di Rp 3.020. Kini, harganya sudah melesat 30,4% yakni Rp 3.980 per saham.
Adapun pergerakan saham yang signifikan ini disinyalir karena respons pasar terhadap rumor yang beredar yakni Lippo akan melego LPPF. Ada yang menyebutkan pihak ketiganya berasal dari luar negeri.
Kendati demikian, saat dihubungi Kontan.co.id, Sekretaris Perusahaan Matahari Departement Store Miranti Hadisusilo menyatakan belum bisa memberikan komentar. “Saat ini kami sudah memasuki masa black-out period sehingga tidak dapat memberikan komentar atau pernyataan apapun,” kata Miranti Hadisusilo kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).
Baca Juga: Analis: Saham grup Lippo kompak naik karena isu penjualan Matahari Department (LPPF)
Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menjelaskan, valuasi LPPF yang naik pesat dalam waktu dua bulan belakangan karena adanya rumor LPPF akan dijual ke pihak ketiga. “Namun naiknya valuasi saham tidak ditopang kinerja perusahaan karena kalau dilihat fundamentalnya biasa saja,” kata Christine.
Christine menjelaskan, walaupun isu yang beredar sudah bergulir dari beberapa minggu yang lalu, pasar tetap berspekulasi karena pihak manajemen LPPF juga tidak memberi tanggapan apa-apa mengenai isu yang beredar.
Senada dengan Christine, Analis Sinarmas Sekuritas Paulina menjelaskan katalis saham LPPF masih dari rumor yang akan diakuisisi pihak lain. “Sebab kalau melihat dari outlook perusahaannya saat ini masih banyak tantangannya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).