kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga saham JPFA mulai naik, sekarang saatnya beli atau jual?


Kamis, 18 November 2021 / 06:55 WIB
Harga saham JPFA mulai naik, sekarang saatnya beli atau jual?


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham JPFA mulai tren naik setelah mengalami penurunan dalam sebulan terakhir. Saat harga saham JPFA mulai naik, apakah investor harus mulai membeli atau menjualnya?

JPFA adalah kode saham dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agri-food di Indonesia. Unit bisnis utama Japfa adalah pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan pertanian.

Harga saham JPFA pada perdagangan Rabu 17 November 2021 ditutup di level 1.670, naik 20 poin atau 1,21% dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan harga saham JPFA ini terjadi setelah berada di zona merah setidaknya selama sebulan terakhir.

Secara akumulai, harga saham JPFA dalam perdagangan 30 hari terakhir turun 275 poin atau 14,14%. Dengan tren kenaikan harga tersebut, Analis Panin Sekuritas Jonathan Guyadi rekomendasi beli saham JPFA dengan target harga Rp 2.200 per saham.

Harga saham JPFA berpotensi naik lagi karena prospek PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk semakin cerah pada kuartal IV 2021. Memasuki kuartal IV-2021, kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) diperkirakan akan mencatatkan perbaikan kinerja. Faktor meningkatnya konsumsi ayam serta adanya program culling dinilai akan jadi faktor penunjang.

Baca juga: Harga saham ITMG terus melorot, analis rekomendasi beli, ini alasannya

Jonathan dalam risetnya pada 15 November menuliskan, konsumsi ayam diproyeksikan meningkat seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat dan perekonomian. Hal ini tercermin dari indeks ekspektasi kegiatan usaha yang menunjukkan tren positif di bulan Oktober kemarin. 

Menurut Jonathan, hal ini akan berdampak positif pada consumption appetite dari masyarakat, di mana IKK dan indeks ekspektasi penghasilan masyarakat juga meningkat di Oktober. Selain itu, ia bilang, adanya momen Natal dan Tahun Baru juga akan mendorong peningkatan konsumsi ayam pada kuartal IV-2021.

“Patut diketahui juga bahwa, tren positif pertumbuhan konsumsi ayam yang cukup positif pada tahun ini, tercermin dari volume penjualan yang meningkat untuk DOC segment dan commercial farm & cons products,” tulis Jonathan dalam risetnya.

Selain itu, adanya culling program yang masih akan dilakukan pada bulan October - November juga diproyeksikan akan menjaga stabilitas dari harga DOC maupun live bird di kuartal IV-2021. Walau begitu, Jonathan menilai margin dari feeds diproyeksikan masih akan mengalami tekanan.

Baca Juga: Kinerja sejalan proyeksi, saham Japfa (JPFA) direkomendasikan beli

Hal ini tidak terlepas dari adanya himbauan dari pemerintah untuk tidak meningkatkan harga pakan ternak yang  dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk passed on kepada consumer. Serta shipment cost raw material yang diekspektasikan akan tetap tinggi yang tercermin dari baltics index yang tercatat meningkat 107% ytd.  

Adapun, harga pakan ternak dan shipment cost raw material disebut Jonathan sebagai penyebab turunnya pendapatan JPFA pada kuartal III-2021. Tercatat, JPFA membukukan pendapatan Rp10,7 triliun di kuartal III-2021 atau turun 5,7% secara kuartalan. Namun, jika secara kumulatif, pendapatan JPFA sepanjang Januari hingga September sebesar Rp 32,8 triliun atau naik 23,1% yoy. 

Jonathan bilang, perolehan tersebut di atas estimasinya karena telah memenuhi 85,4% dari proyeksinya untuk tahun ini. Selain itu, dari sisi bottom line pun disebut juga di atas ekspektasinya karena telah memenuhi 112% dari proyeksinya. Laba bersih JPFA hingga kuartal III-2021 sendiri mencapai Rp 1,5 triliun atau naik 486% yoy.

“Sejalan dengan hal ini, kami menaikkan estimasi pendapatan dan laba bersih JPFA di 2021 sebesar masing-masing 12% dan 23,6% menjadi Rp 43 triliun dan Rp 1,66 triliun,” imbuh Jonathan.

Selain faktor, meningkatnya konsumsi ayam dan harga live bird dan DOC yang diproyeksikan naik. Emiten berkode saham JPFA juga dinilai punya neraca yang solid untuk menunjang kinerja perseroan.

Itulah rekomendasi saham JPFA untuk trading hari ini, Kamis 18 November 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham JPFA di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

 

Selanjutnya: Manajer investasi akan window dressing, ini rekomendasi saham yang perlu dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×