kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham ITMG terus melorot, analis rekomendasi beli, ini alasannya


Rabu, 17 November 2021 / 06:40 WIB
Harga saham ITMG terus melorot, analis rekomendasi beli, ini alasannya


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham ITMG masih melanjutkan pelemahan pada bulan November 2021 ini. Analis malah rekomendasi beli saham ITMG.

ITMG adalah kode saham dari perusahaan pertambangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Pada perdagangan hari Selasa 16 November 2021, harga saham ITMG ditutup di level 19.100 turun 225 poin atau 1,16% dari sehari sebelumnya.

Belakangan ini, harga saham ITMG banyak berada di zona merah. Selama perdagangan 30 hari terakhir, harga saham ITMG turun 6.575 poin atau 25,61%.

Meski demikian, harga saham ITMG secara year to date (ytd) telah naik sebesar 5.450 poin atau 39,93%. Harga saham ITMG tahun ini mencapai titik tertinggi pada 11 Oktober 2021 di level 26.750.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo rekomendasi beli saham ITMG. Pasalnya, harga saham ITMG saat ini cenderung murah dan berpotensi naik lagi.

Thomas memang menurunkan target harga untuk saham ITMG menjadi Rp 23.100 dari sebelumnya Rp 26.000 per saham. Namun dengan harga saham ITMG saat ini dan target harga yang baru, maka ada potensi kenaikan hingga 19,5%.

“Risiko rekomendasi kami meliputi volatilitas harga batubara dan perubahan peraturan pemerintah tentang tarif pajak dan royalty,” tulis Thomas dalam riset, Selasa (16/11). 

Baca juga: Manajer investasi akan window dressing, ini rekomendasi saham yang perlu dicermati

Sedangkan dari internal perusahaan, kinerja PT Indo Tambang Megah Tbk mulai membaik. Emiten berkode saham ITMG berhasil membukukan kinerja solid sepanjang sembilan bulan pertama 2021.

Emiten pertambangan batubara dengan kode saham ITMG ini membukukan laba bersih senilai US$  231,51 juta per akhir kuartal III-2021. Angka ini melejit 579% dari laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 39,96 juta.

Naiknya laba bersih ITMG bersamaan dengan naiknya pendapatan. Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan bersih senilai US$ 1,32 miliar, naik 51,9% dari pendapatan bersih di akhir kuartal III-2020 yang hanya US$ 871 juta.

Menurut Thomas, laba bersih ITMG per kuartal ketiga masih berada di bawah ekspektasi, yakni hanya mencerminkan 52,7% dari perkiraan  akhir tahun yang dipasang Ciptadana Sekuritas. Namun, laba bersih ITMG melebihi perkiraan konsensus, mewakili 85,6% dari perkiraan.

Thomas menilai, lonjakan laba bersih ITMG didorong oleh pengendalian biaya yang cukup baik dibarengi dengan  naiknya harga jual rata-rata atau average selling price (ASP). Inilah yang mendorong pendapatan ITMG berhasil melonjak, dan memenuhi  60,1% dari perkiraan yang dipasang Ciptadana hingga akhir tahun.

Baca Juga: Simak rekomendasi SCMA setelah kerjasama Affinity dan RANS Entertainment

Tahun ini, Thomas memangkas proyeksi volume  produksi dan volume penjualan batubara  ITMG sebesar 10,5% dan 5,3% menjadi 18,7 juta ton dan 19,8 juta ton. Hal ini sejalan dengan arahan dari manajemen ITMG, terutama disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi produksi pada kuartal ketiga 2021.

Thomas memproyeksi harga jual rata-rata (ASP) batubara ITMG untuk tahun ini, tahun 2022, dan 2023  sebesar masing-masing akan sebesar US$ 94,5 per ton, US$ 77 per ton, dan US$ 68 per ton.

Dengan mempertahankan biaya tunai dan estimasi biaya operasional (opex), Ciptadana Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih ITMG di tahun ini, tahun 2022, dan 2023, masing-masing sebesar 25,4%, 30,0% dan 24,4%, menjadi US$ 385 juta, US$ 297 juta dan US$ 217 juta.

Itulah rekomendasi saham ITMG untuk perdagangan hari ini, Rabu 17 November 2021. Ingat, disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham ITMG di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Selanjutnya: Harga saham UNVR kembali tren melemah, apakah saatnya beli atau jual?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×