Reporter: Aloysius Brama | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan bursa pada hari ini, Selasa (11/6) dibuka dengan pencatatan perdana saham PT Hotel Fitra International Tbk. Perusahaan yang lini bisnisnya adalah perhotelan serta jasa tour and travel ini resmi tercatat dengan kode saham FITT.
Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, tercatatnya FITT pada hari ini menggenapi pencatatan perusahaan yang ke-13 sepanjang tahun 2019. “FITT menjadi perusahaan ke-631 yang tercatat di bursa,” kata Nyoman, Selasa (6/11).
FITT menawarkan saham perdana dengan harga Rp 102 per saham. Ketika resmi tercatat pada pembukaan perdagangan hari ini, saham FITT melonjak 69,61% ke level Rp 173 per saham.
Pengelola hotel asal Majalengka ini menawarkan 36,67% dari total 600 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Itu berarti FITT melepas 220 juta sahamnya kepada publik. FITT meraup dana segar Rp 22,44 miliar dari IPO.
Sebagai pemanis, FITT juga menawarkan waran pada para investor. Sebanyak 132 juta waran seri I ditawarkan dengan rasio 5:3. Itu berarti lima saham baru akan mendapat tiga waran.
Jumlah tersebut setara dengan 34,73% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor perusahaan. Harga pelaksanaan penawaran tersebut sebesar Rp 138 per saham dengan periode pelaksanaan antara 11 Desember 2019 hingga 10 Juni 2022.
Minat investor terhadap saham ini cukup tinggi. Berdasarkan catatan Kontan, pada tahap bookbuilding lalu, permintaan terhadap saham FITT mengalami oversubscribed hingga dua kali kali.
Direktur Utama FITT Johny Rizal mengatakan, penyelenggaraan IPO ini akan merupakan langkah besar bagi Hotel Fitra. Pihaknya optimistis dapat meningkatkan reputasi perusahaan lewat IPO.
Johny menyebut, sejumlah dana dari penyelenggaraan IPO akan digunakan untuk ekspansi dengan mengakuisisi tambahan landbank. Sekitar 49% dari target dana IPO atau sekitar sebesar Rp 10, 97 miliar akan digunakan untuk mengakuisisi tanah seluas 2.320 meter di Majalengka.
FITT berencana membangun sebuah convention hall di atas tanah tersebut. “Sebesar 30% dari dana IPO atau sekitar Rp 6,72 miliar akan digunakan sebagai biaya pembangunan convention hall dengan total kapasitas 1.500 orang,” jelas Johny saat pencatatan saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News