Harga Saham Emiten Nikel 328%, Cek yang Layak Beli & Jual Hari Ini (13/10)

Senin, 13 Oktober 2025 / 06:49 WIB

ILUSTRASI. Harga Saham Emiten Nikel 328%, Cek yang Layak Beli & Jual Hari Ini (13/10)

Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Tahun 2025 benar-benar jadi tahunnya nikel! Harga saham emiten-emiten sektor ini melesat tajam sepanjang tahun 2025. Lalu, saham nikel apa yang memiliki prospek cerah untuk investasi?

Kenaikan harga saham emiten nikel didorong oleh booming kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Selain itu, proyek hilirisasi nikel dalam negeri yang masif juga menjadi stimulus positif emiten nikel.

Kinerja saham-saham nikel bikin investor tersenyum lebar sesuai data per Jumat (10/10/2025):

PT Pam Mineral Tbk (NICL) naik gila-gilaan 328,85% YtD ke Rp 1.115 per saham.
PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melesat 261,90% YtD ke Rp 760 per saham.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ikut menanjak 51,66% YtD ke Rp 1.145 per saham.
PT Merdeka Battery Minerals Tbk (MBMA) naik 37,55% YtD ke Rp 630 per saham.
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga tidak mau ketinggalan, naik 25,41% YtD ke Rp 4.540 per saham.

Kenaikan ini menunjukkan optimisme besar investor terhadap masa depan industri nikel Indonesia.

Menurut Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, lonjakan harga saham nikel disebabkan oleh dua faktor utama:

Permintaan global terhadap kendaraan listrik (EV) yang terus melonjak.
Proyek hilirisasi nikel di Indonesia yang memperkuat rantai pasok industri baterai.

“Karena supply masih terbatas, maka kinerja emiten nikel terdorong naik. Permintaan baterai EV membuat nikel jadi komoditas strategis,” jelas Indy kepada Kontan, Minggu (12/10/2025).

Nikel sendiri menjadi bahan baku vital untuk baterai karena kemampuannya menyimpan energi lebih besar—sesuai arah transisi dunia menuju energi hijau.

Fundamental Masih Kuat

Meski harga nikel global sempat fluktuatif, fundamental emiten-emiten nikel masih tergolong solid. Indy menjelaskan bahwa profitabilitas masih stabil, bahkan jika pertumbuhan laba bersih (net income growth) melambat.

“Operating Profit Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM) masih terjaga dengan baik. Jadi secara fundamental, sektor ini masih menarik,” ujarnya.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menambahkan bahwa kinerja saham nikel akan tetap bergantung pada fluktuasi harga nikel dunia.

Menurut data Trading Economics, harga nikel per 10 Oktober 2025 turun 14,99% YtD menjadi US$ 15.215 per ton. Selain itu, beberapa faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi Tiongkok dan potensi oversupply global dari proyek-proyek baru juga bisa menekan harga.

“Tantangan hilirisasi masih ada, terutama soal pendanaan. Tapi secara jangka panjang, demand EV akan jadi pendorong utama,” ungkap Nafan.

Tonton: 13 Daftar Jus Penurun Tekanan Darah Tinggi Paling Cepat dan Efektif

Rekomendasi Saham Nikel

Beberapa saham nikel masih direkomendasikan untuk dikoleksi: