Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Senin (19/8), harga sahan emiten bank kecil meningkat pesat. Beberapa di antaranya seperti PT Bank China Construction Bank indonesia Tbk (MCOR), PT Bank Agris Tbk (AGRS), PT Bank Mestika Dharma Tbk (BBMD), dan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO).
Melansir data RTI, pada perdagangan saham kemarin MCOR naik 34,88% atau setara 54 poin ke level Rp 174 per saham; AGRS menguat 20% atau setara 52 poin di level Rp 312 per saham; BBMD naik 360 poin atau 16,07% ke level Rp 2.600 per saham, sedangkan ARTO naik 130 poin atau 24,30% di level Rp 665 per saham.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan secara garis besar saham emiten perbankan sebetulnya merupakan saham yang memiliki korelasi positif terhadap perubahan tingkat suku bunga.
Baca Juga: Masih punya potensi, bank dorong kredit UMKM
Nico menyatakan bahwa kabar mengenai The Fed berpotensi memangkas kembali tingkat suku bunga Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu sentimen positif.
Dukungan Presiden The Fed Boston Eric Rosengren terhadap keputusan The Fed yang akan memangkas tingkat suku bunga juga menjadi faktor tambahan. Ditambah lagi, ketika The Fed memangkas tingkat suku bunga mereka maka akan menjadi sinyal positif bagi Bank Indonesia untuk juga menurunkan tingkat suku bunga.
Selain itu, untuk saham-saham emiten bank kecil ini berkaitan dengan fundamental mereka dan beberapa sentimen lain. Tercatat, Bank CCB atau MCOR mencetak laba yang cukup bagus.
MCOR membukukan laba bersih tahun buku 2018 sebesar RP 89,86 miliar. Sementara, kenaikan saham ARTO karena terpengaruh oleh rumor yang katanya akan diakuisisi oleh Bank BCA. "Memang, bank BCA ini masih akan mengincar beberapa bank lagi untuk mereka akuisisi," ujar Nico kepada Kontan pada Selasa (20/8).
Baca Juga: Tren bunga turun, pamor obligasi dan saham meningkat
Bank Artos juga berencana melakukan rights issue pada 30 September mendatang. Mengenai saham AGRS, diketahui bank tersebut akan merger dengan Bank Mitra Niaga (NAGA). Sebab, kedua bank itu memiliki induk yang sama yaitu Industrial Bank of Korea. Bank Mitra Niaga juga akan delisting di bursa Indonesia pada Jumat (23/8).
Pada waktu yang sama, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan pergerakan harga keempat saham tersebut sebetulnya sangat random.
Terlepas dari fundamental beberapa saham emiten yang cukup baik dan melihat dari pergerakan harga saham, Nafan tidak merekomendasikan membeli saham-saham emiten tersebut.
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri dan Maybank prediksi BI akan tahan suku bunga acuan
Berbeda pendapat dengan Nafan, menurut Nico ketika saham kecil memiliki valuasi yang baik, investor perlu mempertimbangkannya. Terlebih lagi jika harga saham itu murah. Nico merekomendasikan investor mengoleksi saham-saham tersebut, tetapi utamanya di jangka pendek.
Berdasarkan data RTI, pada perdagangan Selasa (20/8) hingga sebelum sesi I, saham AGRS kembali naik 3,85% atau setara 12 poin ke level Rp 324 per saham. Sebelumnya, saham AGRS sempat support di level Rp 312 per saham dan resistance di level Rp 388 per saham.
Saham MCOR juga dibuka di zona hijau di level Rp 182 per saham. Saham MCOR naik 4,02% atau setara 7 poin ke level Rp 181 per saham. Saham Bank CCB itu sempat support di level Rp 170 per saham dan resistance di level Rp 204 per saham.
Baca Juga: Mandiri Manajemen Investasi: IHSG minimal menyentuh 6.600 di akhir tahun ini
Mengenai Bank ARTOS, Pada perdagangan hari ini Bursa Efek Indonesia (BEI) memberhentikan sementara saham ARTO. Suspensi tersebut dilakukan setelah kenaikan harga signifikan pada saham emiten tersebut. Sementara, saham Bank Mestika Dharma stagnan dengan harga saham penutupan perdagangan kemarin, yaitu di level Rp 2.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News