kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga saham Capri Nusa Satu Properti (CPRI) melonjak 69,6% pada perdagangan perdana


Kamis, 11 April 2019 / 09:50 WIB
Harga saham Capri Nusa Satu Properti (CPRI) melonjak 69,6% pada perdagangan perdana


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/4). Melalui penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), perusahaan ini bisa memperoleh dana segar hingga Rp 85,42 miliar. Pada perdagangan hari perdana, harga saham CPRI sempat melonjak 69,6% ke Rp 212 per saham dari harga IPO sebesar Rp 125 per saham.

CPRI menawarkan 683.375.000 saham biasa yang mewakili 28,08% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dalam pencatatan saham ini, CPRI menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Direktur Utama PT Capri Nusa Satu Properti Tbk Jansen Surbakti mengatakan, sebanyak 40% dana hasil IPO ini bakal digunakan untuk menyelesaikan proyek convention center dan perkantoran di Jatiwaringin, Jakarta Timur. Kemudian, sebanyak 50% bakal digunakan untuk pembangunan resort and spa berstandar internasional di Nusa Penida, Bali. Lalu, sisa 10% bakal diperuntukkan sebagai modal kerja.

"CPRI akan berkontribusi di usaha kami, yakni properti yang berbasis pariwisata dengan membangun 30 resort dan beach club di Nusa Penida, Bali," kata Jansen di BEI, Jakarta (11/4).

Tahun ini, CPRI menargetkan bisa mencatatkan pendapatan Rp 25 miliar serta laba bersih Rp 6 miliar. Menurut Jansen, pendapatan tersebut berasal dari bisnis resort dan beach club, serta sewa perkantoran.

Sementara itu, Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan pesan kepada CPRI setelah menjadi perusahaan terbuka. Menurut dia, perusahaan yang baru melantai di BEI pada awalnya bisa dengan cepat mengambil keputusan karena jumlah investor yang belum banyak. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, jumlah investor bisa jadi bertambah banyak.

"Perusahaan diharapkan bisa menjaga ekspektasi investor. Seperti propektus penawaran saham ini yang akan digunakan untuk beberapa hal. Salah satunya pengembangan resort di Nusa Penida, Bali," kata Nyoman.

Sebagai informasi, CPRI adalah perusahaan pengembang gedung perkantoran, gedung pertemuan, dan resort. Perusahaan ini didirikan pada 5 Oktober 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×