kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga saham BUMN Karya membaik, catat rekomendasi berikut


Kamis, 07 Oktober 2021 / 19:38 WIB
Harga saham BUMN Karya membaik, catat rekomendasi berikut
ILUSTRASI. Emiten konstruksi milik negara mulai menunjukkan perbaikan kinerja sahamnya.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi milik negara mulai menunjukkan perbaikan kinerja sahamnya. Berdasarkan data RTI, harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dalam sepekan naik 9,5% dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) naik 18,56%. Lalu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) naik 13,47%, dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 7,34%.

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Regina Fawziah menilai faktor yang membuat kenaikan dari saham-saham konstruksi itu diantaranya karena adanya pemulihan ekonomi yang terjadi di kuartal keempat 2021. Sejak pandemi Covid-19 berlangsung dari tahun 2020 hingga kuartal ketiga 2021 emiten konstruksi masih tertekan.

Ketika PPKM berlangsung pada kuartal ketiga 2021, emiten-emiten pelat merah ini juga cukup terdampak meskipun beberapa proyek terutama proyek strategis nasional (PSN) tetap diperbolehkan berjalan. Menurut Regina, kuartal keempat 2021 merupakan momentum bagi emiten sektor seperti konstruksi untuk rebound.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) raih kontrak baru sebesar Rp 11,42 triliun hingga kuartal ketiga

"Ini seiring dengan meningkatnya mobilitas dan aktivitas publik serta penurunan kasus Covid-19 yang saat ini sudah mencapai pada level terendah pada awal tahun 2021 atau dengan kata lain sudah mulai terkendali," kata Regina kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).

Peningkatan harga saham emiten konstruksi BUMN juga didorong dari anggaran infrastruktur tahun 2022 yang ditetapkan sebesar Rp 384,8 triliun. Dengan asumsi kasus Covid-19 terus terkendali hingga tahun depan dan adanya berbagai proyek infrastruktur yang mulai kembali dikerjakan, emiten konstruksi menghadapi katalis positif. Oleh sebab itu, Regina menilai penguatan pada emiten konstruksi dapat bertahan hingga tutup tahun.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Joshua Michael menilai, penguatan harga saham BUMN Karya bisa bertahan apabila didorong oleh pemberitaan yang positif. Di sisi lain, dia menilai valuasi emiten BUMN Karya cukup baik.

"Price to book value ratio (PBV) mereka umumnya saat ini masih di bawah 1 kali," ujar Joshua.

Baca Juga: Window dressing sudah dimulai, simak saham-saham blue chip yang menarik diburu

Mirae Asset merekomendasikan buy untuk PTPP dan ADHI dengan target harga masing-masing Rp 1.500 per saham dan Rp 1.150 per saham. Mirae merekomendasikan hold untuk WIKA dan WSKT dengan target harga masing-masing Rp 1.250 per saham dan Rp 800 per saham.

Sementara Regina, menilai secara valuasi berdasarkan mean PBV Standard Deviation 0,67x untuk ADHI tergolong sudah hampir mendekati harga wajar sehingga rawan terkoreksi. Demikian halnya dengan WSKT berdasarkan mean PBV Standard Deviation 1,49x bvps 574 didapat fair price yang tergolong downside.

Sedangkan untuk WIKA berdasarkan mean PBV Standard Deviation 0,94x dengan BVPS 1535 diperoleh harga wajar Rp 1.440 dengan potensi kenaikan 10,14%. "Sehingga menurut kami meskipun dari ketiga emiten konstruksi tersebut ada potensi terkoreksi dalam jangka pendek, tetapi untuk WIKA masih cukup menarik untuk dicicil beli di harga Rp 1.250 atau buy on weakness dengan level resistance Rp 1.400-Rp 1.440," pungkas Regina.

Baca Juga: Anak usaha Wijaya Karya (WIKA) ekspor 3.600 set komponen mobil ke Thailand

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×