Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terus ngegas usai ditutup menguat 19 poin atau 9,64% ke Rp 216. Sejak awal tahun, harga saham BUMI telah melesat 222,39%.
Beriringan, kinerja keuangan BUMI sampai dengan semester I 2022 mencatatkan hasil yang apik. Pendapatan perseroan tumbuh 129,62% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi US$ 968,68 juta dan laba bersih melejit 8.771% menjadi US$ 167,67 juta.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat bahwa hal tersebut tak lepas dari kenaikan harga komoditas.
"Apalagi kalau diperhatikan, momentum akan terjaga positif yang dibantu dengan tingginya harga batu bara yang mencapai US$ 400/ton," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (6/9).
Baca Juga: Industri Keuangan Syariah Merekah, Cek Rekomendasi Saham BSI (BRIS)
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menambahkan, dengan capaian kinerja tersebut membuat PER perusahaan sekarang diperdagangkan di 5,78 kali. Sehingga secara valuasi harga sahamnya menjadi murah.
Walau begitu, kedua analis menilai investor yang hendak masuk ke saham BUMI untuk tetap memperhatikan karakteristik tingkat risiko masing-masing. Apalagi kata Andhika, BUMI merupakan emiten batubara yang bersifat cyclical, sehingga ketika harga batubara turun pergerakan sahamnya juga berpotensi untuk turun.
"Juga fundamental BUMI masih dibayangi utang yang tinggi," sebutnya.
Nico melanjutkan bahwa untuk utang, perseroan tengah bersiap melakukan private placement. Dalam aksi korporasi tersebut, BUMI berencana untuk menerbitkan maksimal 200 miliar saham biasa seri C dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham.
"Jika private placement berhasil, maka BUMI mendapatkan dana segar senilai Rp 24 triliun atau US$ 1,6 miliar dan nilai ini cukup untuk melunasi semua utang PKPU. Dan tentu saja implikasinya menjadi positif bagi BUMI," terangnya.
Oleh sebab itu, Nico menilai selama harga batu bara masih membara investor bisa memanfaatkan momentum. Secara teknikal dilihatnya saham BUMI masih positif sehingga investor bisa buy saham BUMI dengan target harga jangka pendek Rp 250 per saham.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR) Saat Kinerja di Bawah Ekspektasi
Sementara Andhika justru memproyeksikan untuk jangka pendek BUMI berpeluang untuk mengalami koreksi sehat. Sebab, para pelaku pasar melakukan aksi profit taking.
Namun demikian sampai akhir tahun BUMI berpotensi untuk menguat ke level Rp 270 - Rp 280. Itu didorong dari harga batubara dunia yang masih tinggi dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di harga US$ 457,80 per ton. Menurutnya, hal tersebut akan menambah katalis positif untuk saham BUMI sampai akhir tahun 2022.
"Untuk saat ini investor bisa sell on strenght terlebih dahulu," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News