kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga saham BUMI terendah sejak 2004


Kamis, 21 November 2013 / 06:01 WIB
Harga saham BUMI terendah sejak 2004
ILUSTRASI. Peserta BPJamsostek menggunakan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik di kantor cabang Menara BPJamsostek Jakarta, Selasa (21/7). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/07/2020.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Menyandang titel perusahaan batubara dengan jumlah cadangan terbesar se-Asia, tak lantas membuat pergerakan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi atraktif.

Bahkan, Selasa lalu (19/11), harga saham BUMI berada di level Rp 385 per saham, terendah sejak 2004. Kemarin, harga BUMI rebound ke Rp 400 per saham. Tapi, secara intraday, sempat menyenggol level Rp 385 per saham. Padahal, dulu saham BUMI menjadi primadona bahkan harganya sempat menembus Rp 8.550 per saham.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, agak sulit menghitung valuasi saham BUMI saat ini dibandingkan dengan emiten batubara lainnya. Sebagai perusahaan batubara terbesar, harga BUMI di kisaran Rp 300 per saham sudah sangat undervalue.

Ia menilai, saham BUMI sudah tidak cocok untuk dilihat secara jangka panjang, meskipun secara fundamental prospeknya tetap ada karena BUMI memiliki jumlah cadangan batubara yang besar.

Terlebih, kinerja BUMI terus tergencet utang. "Sulit jika BUMI belum bisa membuat laporan keuangannya positif," kata dia. Maklum, sejak tahun lalu, BUMI memang merugi.

Wiliam Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, utang yang tinggi dan melemahnya harga jual batubara masih membayangi BUMI. Hal pertama yang bisa mengangkat harga saham BUMI adalah kenaikan harga batubara.

Selain itu, tentu saja penyelesaian utang yang menggunung. Saat ini, BUMI tengah berikhtiar membayar utangnya ke China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,35 juta. Tahun depan, BUMI juga berniat mengurangi utang sekitar US$ 700 juta hingga US$ 1 miliar.

Namun, Wiliam pesimistis, upaya tersebut bisa mengangkat kinerja BUMI lebih positif. "Sisa utang yang harus dilunasi masih banyak," kata dia.

Reza menambahkan, pergerakan harga saham BUMI lebih banyak dikendalikan spekulasi pasar dan bukan lebih ke prospek fundamental jangka panjang. Karena itu, dia tidak menyarankan bagi investor jangka panjang masuk ke saham BUMI.

Analis Bahana Securities, Jennifer Frederika Yapply pun melihat, prospek bisnis batubara masih suram sehingga kinerja BUMI pun masih akan underperform. Dus Dia merekomendasikan reduce BUMI dengan target harga Rp 350.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×