Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (21/11) saham BUMI (Bumi Resources Tbk.) ditutup menghijau. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BUMI persis di harga penutupan Rp 186 per saham.
Dibandingkan dengan penutupan Jumat (18/11), harga saham BUMI naik 2,76% dari Rp 181. Mencatatkan harga tertinggi Rp 187 dan harga terendah Rp 179, saham BUMI ditutup naik Rp 5 per saham dalam sehari.
Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (14 November 2022), harga saham BUMI hari ini sudah naik 3,33 % dibanding harga saat itu (Rp 180). Begitu pula jika dihitung sejak setahun lalu (19 November 2021) harga saham BUMI sudah naik 169,57% dari harga saat itu (Rp 69).
Baca Juga: Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Selasa (22/11) Hari Ini
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham BUMI mencapai Rp 339,25 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 1.851.155.100 lot.
Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp 22, maka price to earning ratio (PER) saham ini 8,45 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) -31,00 kali.
IHSG Turun saat Harga Saham BUMI Naik
Pada akhir sesi perdagangan, Senin (21/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lumayan dalam. Sempat menguat pada awal perdagangan, IHSG berangsur turun lagi.
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 7.063,25. Itu berarti dalam sehari perdagangan, indeks utama di bursa saham Indonesia ini turun sedalam 0,27%.
Baca Juga: Siap-Siap, 3 Bank Ini Wajib Penuhi Ketentuan Free Float dari BEI
Dari 11 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, enam di antaranya positif.
Mereka adalah sektor IDX Sektor Energi (1,92%), IDX Sektor Barang Konsumen Non-primer (1,04%), IDX Sektor Perindustrian (0,74%), IDX Sektor Infrastruktur (0,43%), IDX Sektor Transportasi & Logistik (0,39%) dan IDX Sektor Kesehatan (0,16%).
Adapun empat indeks sektoral yang negatif alias turun adalah sektor IDX Sektor Barang Baku (-0,27%), IDX Sektor Keuangan (-0,71%), IDX Sektor Barang Konsumen Primer (-0,22%) dan IDX Sektor Teknologi (-1,77%).
Tampak bahwa penurunan terdalam perdagangan ini menimpa indeks sektor IDX Sektor Barang Baku. Adapun kenaikan paling tinggi dialami indeks sektor IDX Sektor Energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
