kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham BHIT, PNBS, dan BBHI meroket akibat rencana aksi korporasi


Kamis, 05 November 2020 / 21:14 WIB
Harga saham BHIT, PNBS, dan BBHI meroket akibat rencana aksi korporasi
ILUSTRASI. Beberapa saham dari sektor keuangan menguat dalam beberapa waktu terakhir.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa saham dari sektor keuangan menguat dalam beberapa waktu terakhir. Misalnya saja PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) yang menguat hingga 11,59% ke harga Rp 308 per saham pada akhir perdagangan Kamis (5/11), BBHI bahkan sudah melonjak 106,71% dalam sepekan terakhir.

Harga saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik 8,33% ke harga Rp 78, dalam seminggu terakhir sudah menguat hingga 56%. Saham Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) juga meningkat hingga 56% dalam sepekan, dan saham Bank Ganesha (BGTG) juga menguat 19,61% dalam sepekan.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan, penguatan harga saham-saham tersebut tersokong oleh aksi korporasi masing-masing emiten. Ambil contoh saham BBHI melambung karena ada kabar terkait Bank Harda akan diakuisisi oleh Mega Corpora perusahaan milik pengusaha Chairul Tanjung.

Kedua, saham BHIT meroket lantaran emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 675 miliar.

Baca Juga: Rogoh lebih dari setengah triliun untuk beli saham NOBU, ini yang diincar LPPF

Sementara PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) akan menggelar penawaran umum terbatas kedua dengan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. “Lebih karena aksi korporasi, dan karena cenderung berkapitalisasi kecil serta beberapa likuiditas harian tidak terlalu tinggi di pasar biasanya, sehingga perubahan harga sangat sensitif pada kenaikan volume perdagangan atau arus dana,” kata Zamzami, Kamis (5/11).

Menurut Zamzami, sekarang ini masih cukup riskan untuk masuk saham-saham tersebut lantaran sudah terbilang tinggi. Adapun untuk pelaku pasar yang sudah memiliki saham-saham tersebut bisa memanfaatkan momentum ambil untung.

Secara keseluruhan, Zamzami melihat prospek sektor keuangan ini akan dipengaruhi oleh adanya perbaikan ekonomi. Ini tentu dapat mendongkrak profitabilitas perbankan.

Dari sektor keuangan, dia menjagokan saham-saham bank BUKU IV yang menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seperti BBCA, BBRI, dan BMRI. Secara valuasi Zamzami melihat masih relatif oke dan masih memiliki potensi naik.

Baca Juga: Bank Banten bersiap mencari dana modal hingga Rp 3,04 triliun

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengungkapkan hal senada. Reza bilang, jika kenaikan harga saham BHIT, PNBS, dan BBHI tersebut didorong oleh sentimen aksi korporasi emiten.

Reza memperkirakan kenaikan harga saham tersebut hanya bersifat sementara sembari pelaku pasar mencermati dampak dari aksi korporasi tersebut. Bagi investor yang tertarik masuk saham-saham ini, dia menyarankan untuk mengikuti pemberitaaan dan keterbukaan informasi masing-masing emiten. Sementara ini, pelaku pasar bisa melakukan trading jangka pendek untuk saham-saham BHIT, PNBS, dan BBHI.

Baca Juga: Merger bank syariah BUMN akan garap segmen wholesale, konsumer dan UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×