Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Provident Agro Tbk (PALM) telah menentukan harga pelaksanaan rights issue lebih tinggi dari harga di pasar sekunder. Harga saham baru PALM dibanderol Rp 420 per saham, atau lebih tinggi 6,33% dari harga pasar sekunder sebesar Rp 395 per saham.
Dalam penerbitan saham baru tersebut, Provident Agro berencana melepas 2,11 miliar saham. Dus, dari aksi rights issue ini, PALM berpotensi meraup dana segar Rp 887,04 miliar. Meski melepas saham cukup banyak, PALM tidak memiliki pembeli siaga dalam aksi rights issue kali ini.
Dalam prospektus ringkas PALM hanya menjelaskan, pemegang saham mayoritas yakni PT Saratoga Sentra Business dan PT Provident Capital Indonesia akan mengambil haknya. Namun, masih ada sekitar 1,75 miliar saham yang harus diserap oleh publik. "Kami berharap pemegang saham minoritas melaksanakan haknya dalam penawaran umum terbatas ini," ujar Devin Antonio Ridwan, Sekretaris Perusahaan PALM di keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/11).
Nantinya, sebagian besar dana hasil rights issue tersebut atau 65% akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban PALM akibat akuisisi saham PT Nusaraya Permai dan PT Alam Permai pada Mei 2012 lalu kepada Provident Capital. Menurut Devin, nilai utang itu sebesar US$ 56,36 juta. Nah, sebesar US$ 20 juta akan jatuh tempo 30 Juni 2014, dan sisanya jatuh tempo pada 31 Desember 2014.
Sementara sekitar 15,93% hasil rights issue atau setara Rp 141,35 miliar untuk mengambil alih perusahaan perkebunan kelapa sawit. Lalu, sebesar Rp 169,62 atau 19,07% untuk modal kerja anak usaha seperti untuk membeli tandan buah segar, pengadaan bahan baku, perawatan tanaman menghasilkan.
Devin menambahkan, jika aksi rights issue tersebut tidak mampu diserap pasar, maka PALM akan mencari opsi pendanaan lain untuk membayar utang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Emiten perkebunan ini juga berniat untuk melakukan aksi korporasi lagi di pasar modal. "Ini untuk mengembangkan usaha dan perbaikan struktur permodalan perusahaan," jelas dia.
Sebelumnya, dalam prospektus ringkas PALM memang telah menyebutkan, akan mengeluarkan saham baru atau efek lain yang dapat dikonversikan menjadi saham di luar yang ditawarkan dalam PUT. Asal tahu saja, emiten ini memiliki utang jatuh tempo pada 30 Maret 2014 dan 30 Juni 2014 senilai US$ 2,4 juta dan US$ 1,2 juta pada Deira Equity Pte Ltd. Utang senilai US$ 1,2 juta bisa dikonversi menjadi saham hingga 30 Juni 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News