kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.690   14,00   0,08%
  • IDX 8.602   80,24   0,94%
  • KOMPAS100 1.193   12,91   1,09%
  • LQ45 865   7,60   0,89%
  • ISSI 304   4,46   1,49%
  • IDX30 446   2,37   0,53%
  • IDXHIDIV20 515   2,35   0,46%
  • IDX80 134   1,57   1,18%
  • IDXV30 138   1,84   1,35%
  • IDXQ30 142   0,70   0,49%

Harga Saham Bank BUMN Tren Melemah Akhir Nov 2025, Apakah Saatnya Beli / Tahan?


Kamis, 27 November 2025 / 05:59 WIB
Harga Saham Bank BUMN Tren Melemah Akhir Nov 2025, Apakah Saatnya Beli / Tahan?
ILUSTRASI. Harga Saham Bank BUMN Tren Melemah Akhir Nov 2025, Apakah Saatnya Beli / Tahan?


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Sejumlah saham bank BUMN dengan karakteristik blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki tren melemah pada perdagangan Kamis 26 November 2025. Apakah penurunan harga saham bank blue chip ini sudah menjadi pertanda untuk mulai dikoleksi?

Pada perdagangan Rabu (26/11/2025), mayoritas saham bank pelat merah berkarakteristik blue chip di BEI bertengger di zona merah seiring sikap investor yang cenderung berhati-hati.

Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 0,23% ke Rp 4.410. Selama perdagangan lima hari terakhir, harga saham BBNI terkoreksi 60 poin atau 1,34%.

Lalu saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) melemah 1,04% ke Rp 3.790. Dalam perdagangan lima hari terakhir, harga saham BBRI terkoreksi 230 poin  5,72%.

Baca Juga: Rights Issue Ditunda, Ini Rekomendasi Saham Emiten Properti Milik Aguan

Dua saham bank BUMN lainnya juga tak luput dari pelemahan, yakni PT Bank Tabungan Negara (BBTN) dan PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) yang masing-masing terkoreksi 0,42% ke Rp 1.195 dan Rp 2.380. Sementara itu, PT Bank Mandiri (BMRI) stagnan di level Rp 5.025.

Asing Catat Net Sell di Tiga Saham Bank BUMN

Sejalan dengan pelemahan harga, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) pada tiga saham bank BUMN, yaitu:
- BBRI: Rp 531,92 miliar  
- BRIS: Rp 231,17 juta  
- BBTN: Rp 348,36 juta  

Aksi jual asing ini mempertegas sentimen kehati-hatian pasar di tengah ketidakpastian arah kebijakan suku bunga global maupun domestik.

Tonton: Danantara Berperan Besar dalam Pemulihan Kinerja Krakatau Steel KRAS

Sentimen Utama: Pasar Tunggu Kepastian Suku Bunga

Analis Investasi Edvisor.id, Indy Naila, menuturkan bahwa sektor perbankan tengah menghadapi kondisi minim katalis. “Investor lebih banyak melakukan rotasi ke saham-saham konglomerasi yang menjadi sasaran trading jangka pendek,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa euforia pasar akhir-akhir ini banyak menyasar emiten konglomerasi, sehingga investor melakukan profit taking sementara di saham-saham perbankan yang fundamentalnya dinilai belum menunjukkan percepatan pertumbuhan.

“Arus asing juga belum menopang pergerakan saham perbankan,” lanjut Indy.

Baca Juga: Pollux Hotels Group Terbitkan Obligasi Keberlanjutan Rp 500 Miliar

Fundamental: Kredit Masih Moderat, Asing Selektif

Indy menilai investor asing kini lebih selektif masuk ke saham berfundamental kokoh. Namun sektor perbankan masih menghadapi:
- Loan growth moderat,  
- kehati-hatian kreditur,  
- serta ekonomi yang belum menunjukkan percepatan signifikan.

“Asing masih menunggu konfirmasi arah perekonomian, terutama dari sisi loan growth,” kata Indy.

Valuasi Mulai Menarik untuk Akumulasi Bertahap

Meski tengah tertekan, Indy menilai valuasi beberapa bank besar mulai berada di level menarik dan dapat diakumulasi bertahap.

Pemulihan harga saham perbankan diperkirakan akan didorong oleh:
- perbaikan outlook suku bunga,  
- peningkatan pertumbuhan kredit,  
- dan membaiknya daya beli masyarakat.

“Kalau indikator ekonomi membaik, ekspektasi pemulihan kinerja perbankan bisa menguat.”

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham ENRG, ASII, TINS untuk Kamis (27/11/2025)

Rekomendasi Saham

Indy masih merekomendasikan dua big banks untuk dicermati:

- BBRI dengan target harga Rp 5.025  
- BMRI dengan target harga Rp 5.200

Ia menekankan bahwa saham-saham perbankan besar tetap menjadi pilihan utama bagi investor jangka menengah–panjang.

Kebijakan Moneter Indonesia Vs Malaysia, Siapa Lebih Kuat?

Selanjutnya: Arsenal Kejutkan Bayern Munich 3-1 untuk Rebut Puncak Grup Liga Champions

Menarik Dibaca: 6 Sunscreen SPF 50 di Alfamart Mulai Rp 20 Ribuan, Cocok untuk Usia 40 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×